Abun Adira, Kakek Kolektor Ratusan Topeng Nusantara

Konten Media Partner
9 Agustus 2018 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abun Adira, Kakek Kolektor Ratusan Topeng Nusantara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Abun Adira memerlihatkan topeng koleksinya di Galeri Seni Abun, Bandung. (Foto: Agus Bebeng/Bandungkiwari)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Oscar Wilde, penulis Irlandia (1854-1900) pernah berkata “Orang tidak sepenuhnya menjadi dirinya ketika ia bicara atas nama dirinya. Berilah ia topeng maka ia akan mengatakan kebenaran”.
Pernyataan Oscar Wilde seolah mengingatkan kehidupan manusia yang selalu menggunakan topeng dalam kesehariannya. Topeng dalam realitas immaterial tentu tidak hadir utuh dengan bentuk tiga dimensi. Namun lebih pada sikap manusia menutupi diri yang sesungguhnya, agar menjelma menjadi sosok lain untuk beragam kepentingan yang dicapainya.
“Saat ini saya melihat manusia Indonesia sedang memakai topeng,” ucap Abun Adira lelaki peruh baya pemilik Galeri Seni Abun di Jalan Kiaracondong, Cicadas, Bandung.
Abun menyatakan hal tersebut tentu bukan tanpa sebab, karena dirinya selalu bersentuhan dengan topeng. Di galeri miliknya terdapat koleksi topeng mencapai kisaran 700 buah, yang didapatnya dari pelbagai daerah di Indonesia.
Abun Adira, Kakek Kolektor Ratusan Topeng Nusantara (1)
zoom-in-whitePerbesar
Topeng nusantara koleksi Abun Adira di Galeri Seni Abun, Bandung. (Foto: Agus Bebeng/Bandungkiwari)
ADVERTISEMENT
Lelaki berusia 75 tahun yang memiliki profesi melukis ini, mendapatkan topeng bukan dari artshop. Melainkan melakukan penjelajahan sendiri ke daerah tempat perajin membuat topeng. Hal itu dilakukan karena memang dirinya selalu mendapatkan cerita perjalanan yang unik dari perajin atau proses mendapatkan topeng tertentu.
“Awalnya saya melihat pameran lukis kaca karya Rastika di Gegesik Cirebon. Ketika perjalanan pulang melihat ada orang nunduk. Setelah saya tanya siapa mereka, ternyata perajin topeng. Di situ saya turun dan tertarik melihatnya membuat topeng,” ucap Abun.
Abun lalu memotret proses pembuatan topeng dan berniat menggelar pameran topeng. Abun berharap di galerinya yang sederhana dapat membuat pameran yang khusus terkait topeng.
Peristiwa 2007 itulah yang membuat dirinya berkelana ke beberapa daerah perajin topeng. Bukan itu saja terkadang Abun pun mendapatkan topeng dari seniman tari topeng, sehingga dirinya faham betul cerita satu-persatu topeng yang menatap tajam percakapan kami.
ADVERTISEMENT
Abun menjelaskan salah satu koleksinya adalah topeng khas Lengger. Menurutnya topeng Lengger tidak seperti topeng yang dibuat di beberapa daerah yang dibuat secara halus dan pewarnaan yang sarat makna. Baginya topeng Lengger yang kasar dan tidak sebaiknya buatan daerah lain memiliki keunikan tersendiri.
Abun Adira, Kakek Kolektor Ratusan Topeng Nusantara (2)
zoom-in-whitePerbesar
Topeng nusantara koleksi Abun Adira di Galeri Seni Abun, Bandung. (Foto: Agus Bebeng/Bandungkiwari)
“Topeng Lengger, meski tidak bagus, tapi penuh kejujuran,” ucapnya tegas.
Abun mencotohkan beberapa topeng buatan daerah Cirebon, Indramayu, Malang, Solo ataupun Bali yang memiliki keindahan warna dan tekstur. Namun bagi dirinya topeng Lengger lebih bermakna karena dibuat para petani yang menciptakan topeng sebagai sarana ekpresi diri.
Bergulat dengan topeng pada usia senja, membuat Abun menyesali diri. Abun merasa dirinya terlambat bersentuhan dan mencintai topeng. Hal itu tiada lain karena keterbatasan fisiknya yang mulai melemah, membuatnya tidak bisa terlalu sering bepergian ke tempat penghasil topeng.
ADVERTISEMENT
“Saya mencintai topeng Indonesia, karena topeng Indonesia itu harta karun. Topeng Indonesia itu luar biasa!” tegasnya berapi-api, sambil sesekali mengibaskan tangan dan menjaga irama napas. (Agus Bebeng)