news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Administrasi Kependudukan di Kota Bandung Belum 100 Persen

Konten Media Partner
17 Desember 2018 21:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Administrasi Kependudukan di Kota Bandung Belum 100 Persen
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
‎Kepala Disdukcapil Kota Bandung, Popong W. Nuraeni. (Utara Jaya)
BANDUNG, bandungkiwari - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (‎Disdukcapil) Kota Bandung menyatakan masih ada ‎8 persen anak usian 0-18 tahun yang masih belum memiliki akta kelahiran. Sementara itu, secara keseluruhan data administrasi kependudukan yang belum komplit di Kota Bandung masih tersisa 24 persen.
ADVERTISEMENT
‎Kepala Disdukcapil Kota Bandung, Popong W. Nuraeni ‎mengatakan khusus untuk data administrasi kependudukan secara keseluruhan, hambatan proses pendataan utamanya untuk warga lanjut usia.
"Penduduk Kota Bandung anak 0-18 tahun yang sudah memiliki akta kelahiran itu 92 persen, sudah di atas nasional," kata Popong di Bandung, Senin (17/12/2018).
Guna meningkatkan tertib administrasi kependudukan tersebut, Popong pun kini sudah merancang aplikasi seluler dan web khusus untuk mengurus sejumlah persyaratan administrasi kependudukan. Aplikasi tersebut diberinama Selesai Dalam Genggaman (Salaman)‎.
‎Menurut Popong aplikasi Salaman ini sebagai sarana masyarakat agar lebih mudah memperoses sejumlah administrasi kependudukan. Di antaranya pendaftaran akta kelahiran, pembuatan akta kematian, akta perceraian dan pindah keluar.
‎"Kita akan mencoba memberikan pelayanan online kepada masyarakat cukup dengan gadgetnya aja dia bisa mengupload semua persyaratan. Cukup dikerjakan di handphonenya kemudian nanti bisa diprint di rumah dan print-annya ini pakai barcode jadi untuk ditukar nanti ke dinas dengan yang aslinya," bebernya.
ADVERTISEMENT
Popong memastikan dengan Salaman ini semua proses tersebut bisa tuntas dalam satu hari. Sehingga, diharapkan masyarakat bisa mengurus administrasi kependudukannya secara lengkap.
"Kalau mengupload nama-nama nanti ada notifikasi karena ada operatornya langsung di dalam yang verfikasi secara teknis, begitu mereka upload sesuai yang disyaratkan itu notifikasi di print, tinggal ditukarkan," lanjutnya.
Menurut Popong aplikasi Salaman ini masih dalam tahap percobaan, sehingga akan terus dilakukan evaluasi. Dia ingin Salaman sudah siap bekerja optimal ketika digunakan secara masal ‎mulai Januari 2019 mendatang.
"Perintah ditjen terus kembangin dulu sebelum jalan, selama dua minggu ini akan kita coba cek ricek kelemahannya di mana. Nanti kita evaluasi dulu kan nanti akan coba di dinas, kalau udah diperbaiki Januari sudah bagus masyarakat tinggal pakai,‎" katanya. (Utara Jaya)
ADVERTISEMENT