Bandung Ingin Terapkan Alat Konversi Sampah Plastik Jadi BBM

Konten Media Partner
22 Mei 2018 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandung Ingin Terapkan Alat Konversi Sampah Plastik Jadi BBM
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dimas Bagus‎ Wijanarko menuangkan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke tangki motor di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Senin (21/5/2018). BBM yang digunakan tersebut merupakan hasil dari pengolahan sampah plastik. (Utara Jaya)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLH) Kota Bandung terkesan dengan alat konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) yang dikembangkan Dimas Bagus Wijanarko bersama komunitas Get Plastic.
Alat tersebut dinilai cocok diterapkan di Kota Bandung yang memang punya problem soal sampah, khususnya sampah plastik.
Sekretaris DLHK Kota Bandung, Dedy Dharmawan mengatakan pihaknya tertarik untuk menggunakan alat konversi tersebut.
Masalahnya, kata dia, perlu diperhitungkan dimensi dari alat tersebut mengingat akan dipaakai dalam skala besar, misalnya untuk mengatasi sampah plastik tingkat RW.
"Kita akan coba manfaatkan hasil karya anak bangsa untuk di Kota Bandung, sedang kita hitung skalanya," kata Dedy di Kantor DLHK, Jalan Sadang Serang, Bandung.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya untuk skala kecil di wilayah bisa digunakan, sehingga masing-masing sampah jadi barokah di wilayahnya,” sambung dia.
Ia mengatakan, alat pengolah sampah menjadi salah satu inovasi untuk penuntasan sampah di Kota Bandung.
Untuk tingkat RW, Dedy berpendapat pengolahan sampah tidak lagi menggunakan metode konvesional dengan membuang sampah dan kemudian diangkut oleh petugas kebersihan ke TPA.
"Ternyata sampah plastik bisa habis oleh alat ini. Sehingga kalau diolah dari sumbernya maka sampah akan habis di sumber, tidak ada yang ke TPS cukup berhenti di RW," ujarnya.
Dedy juga cukup tertarik dengan biaya pembuatan alat yang tergolong murah, proses pengolahan yang lebih singkat, bahkan memberikan nilai lebih dengan menghasilkan bahan bakar.
Maka tidak menutup kemungkinan bahwa alat pengolahan sampah plastik ini bisa dimiliki oleh tiap RW. Dari segi pembiayaan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mampu menganggarkan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, DLHK akan segera mengkaji agar bisa mengadakan pengolahan sampah plastik. Hal ini tentu harus koordinasi dengan Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bandung. (Utara Jaya)