Banjir Bandang Terjang Kabupaten Bandung

Konten Media Partner
7 Desember 2019 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Banjaran Kabupaten Bandung dievakuasi oleh petugas saat banjir menerjang, Jumat (6/12) malam. (Foto: dok. Basarnas)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Banjaran Kabupaten Bandung dievakuasi oleh petugas saat banjir menerjang, Jumat (6/12) malam. (Foto: dok. Basarnas)
ADVERTISEMENT
KABUPATEN BANDUNG, bandungkiwari - Banjir bandang menerjang Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat (6/12) malam. Akibatnya ribuan warga mengungsi ke kantor desa setempat.
ADVERTISEMENT
Banjir berawal dari hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bandung sejak Jumat (6/12) sore hingga malam. Curah hujan yang tinggi memicu naiknya debit air di Sungai Citarum dan meluap hingga ke perkampungan warga dan jalan raya.
Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) diturunkan ke lokasi banjir yang terjadi di Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, pada Jumat (6/12) malam.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansyah, mengatakan banjir tersebut terjadi pada pukul 21.00 WIB. Selanjutnya Deden mengirimkan satu tim rescue ke lapangan.
"Pukul 23.00 WIB, tim tiba di lapangan dan langsung berkoordinasi dengan unsur SAR di lapangan serta segera melakukan evakuasi," kata Deden, Sabtu (7/12).
Adapun lokasi yang terdampak banjir yaitu di wilayah Desa Kamasan, Bugel, Perum Jati, dan Cipeundeuy. Wilayah terdampak banjir tertinggi di RW 7 Desa Kamasan dengan ketinggian debit air hingga mencapai dua meter.
ADVERTISEMENT
Warga terdampak banjir paling berat dievakuasi ke Kantor Desa Kamasan. "Ketinggian air saat ini di wilayah terdampak adalah 30 cm hingga 100 cm," ujar Deden.
Adapun jumlah jiwa yang berada di Desa Kamasan RW 01 sampai RW 12 berjumlah 4.000 orang dengan jumlah 2400 Kepala Keluarga. Semua mengungsi di Kantor Desa Kamasan.
Hingga Sabtu (7/12) pukul 02.00 dini hari tim SAR masih di lokasi untuk memastikan warga sudah tidak memerlukan bantuan evakuasi.
"Pada 02.30 melalui pantauan tim di lapangan, air sudah mulai surut dan tidak ada warga yang memerlukan evakuasi serta akses jalan sudah bisa dilalui kendaraan," ujar Deden. (Ananda Gabriel)