news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bicara Kesetaraan Melalui Foto

Konten Media Partner
22 Agustus 2019 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pengunjung pameran tengah mengamati karya fotografi pada pameran Egalite (Foto-foto:Assyifa)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pengunjung pameran tengah mengamati karya fotografi pada pameran Egalite (Foto-foto:Assyifa)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Pameran foto bertajuk Egalite telah diselenggarakan di reruntuhan bangunan RW 11 Tamansari sejak Sabtu (17/8) lalu. Pameran yang diinisiasi oleh Sub Unit Photosspeak ini masih akan berlangsung hingga 31 Agustus 2019 mendatang. Egalite dapat disepadankan dengan kata kesetaraan dalam Bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut salah satu fotografer pameran foto Egalite, Nurhadi Permana, pameran foto ini merupakan salah satu bentuk pertanyaan atas kemerdekaan Indonesia. Foto-foto cerita yang disajikan tersebut merupakan bentuk refleksi dari para fotografer mengenai isu kesetaraan.
"Isu yang cukup serius gitu ya saat ini di Indonesia. Kaitannya dengan kemerdekaan, harusnya kesetaraan itu jadi semacam konsepsi yang kuat untuk membuat makna kemerdekaan semakin nyata, tapi ternyata teman-teman berusaha membaca kesetaraan dengan karya foto, ternyata banyak kontradiksi," ungkap Nurhadi saat ditemui di Tamansari, Rabu (21/8).
Hal ini pula yang menjadikan reruntuhan bangunan Tamansari dipilih sebagai tempat penyelenggaraan pameran. Mengingat, masih terdapat warga RW 11 Tamansari yang berjuang menuntut kesetaraan, dalam hal ini melalui ruang hidupnya.
"Ini jadi ruang publik yang bagus. Pameran foto itu enggak mesti di galeri, tapi bisa memanfaatkan ruang-ruang publik yang berada di tengah kota," jelas Nurhadi.
ADVERTISEMENT
Kesetaraan yang diangkat dalam pameran foto ini pun beragam. Mulai dari kisah penderita albino, topeng monyet, pembinaan sepak bola, penggusuran Tamansari, para imigran, darurat air di Jakarta, dan masih banyak foto cerita mengenai kesetaraan lainnya.
Selain pameran foto, terdapat beberapa kegiatan lain dalam acara ini, salah satunya adalah bincang karya dengan para pameris yang dilaksanakan. Selain diskusi dengan para pameris, diskusi dengan seorang pewarta foto, Arif Hidayah, pun akan diselenggarakan pada hari ini (Kamis, 22/8) dengan tema "Ke Mana Arah Fotografi Kita". Rangkaian acara lainnya dalam pameran foto Egalite adalah screening film dokumenter "Halo-Halo Bandung" dan "Famulus".
Terdapat 12 fotografer yang terlibat dalam pameran foto ini dengan menampilkan 113 foto. "Ada 12 foto cerita dari 12 fotografer," tutur Nurhadi. Proses kurasi pameran foto ini pun dilakukan secara mandiri oleh para fotografer melalui diskusi internal. "Misalnya ngobrol langsung, ini foto yang kurang apa, motret lagi. Jadi, ada proses diskusi," ujar Nurhadi.
ADVERTISEMENT
Harapannya, melalui pameran foto ini, diskusi fotografi di Kota Bandung bisa semakin banyak dan berkembang. "Fotografi bisa menjadi semacam alat untuk menginformasikan isu-isu hangat," tandas Nurhadi. (Assyifa)