BMKG Ingatkan Warga Cisolok Sukabumi Waspada Longsor Susulan

Konten Media Partner
12 Januari 2019 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BMKG Ingatkan Warga Cisolok Sukabumi Waspada Longsor Susulan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Warga Sukabumi mengais barang pasca-longsor. (SUKABUMIUPDATE.com )
BANDUNG, bandungkiwari - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat tetap waspada terhadap potensi adanya longsoran susulan.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, tingginya intensitas curah hujan di wilayah tersebut membuat longsor harus diwaspadai. Untuk itu masyarakat diminta menjauhi daerah-daerah yang rawan longsor, terlebih daerah tersebut memiliki kemiringan lereng yang terjal.
Dwikorita menjelaskan, otoritas yang berwenang untuk pemetaan daerah rawan longsor adalah oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, sementara BMKG hanya bertugas memberikan peringatan dini terkait informasi curah hujan dan cuaca ekstrim kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
“Dalam peta tersebut, wilayah ini (Cisolok-red) termasuk zona menengah dan tinggi untuk pergerakan tanah. Artinya daerah ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal,” kata Dwikora dalam keterangan tertulisnya.
Adanya berbagai kewenangan otoritas di bidangnya tersebut, diharapkan pemerintah daerah dapat lebih tanggap dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Dwikorita juga menghimbau agar masyarakat mengikuti petunjuk PVMBG, yaitu daerah rawan longsor tidak dijadikan area pemukiman warga.
Daerah yang kini rawan longsor disarankan agar dijadikan kawasan lindung. Menurutnya relokasi menjadi pilihan tepat bagi warga setempat agar kejadian tersebut tidak lagi terulang.
Untuk menahan dan menyerap air di daerah yang memiliki tanah yang gembur, penanaman tanaman vetifer (akar wangi) harus dilakukan.
Tanaman tersebut bermanfaat untuk memperlambat dan menyebarkan limpasan air, mengurangi erosi tanah, mempertahankan kelembaban tanah dan memerangkap sedimen serta zat-zat kimia pertanian.
Beberapa waktu lalu, bencana tanah longsor terjadi di Dusun Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada 31 Desember 2018 lalu. Sebanyak 29 rumah tertimbun material longsor. Akibatnya, 32 orang ditemukan meninggal dunia, 1 orang dinyatakan hilang, 64 orang berhasil selamat, dan 3 orang cedera. (Arie Nugraha)
ADVERTISEMENT