news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPBD Jabar: Hampir Seluruh Jabar Rawan Banjir dan Longsor

Konten Media Partner
14 November 2018 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPBD Jabar: Hampir Seluruh Jabar Rawan Banjir dan Longsor
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar Dicky Saromi. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Masyarakat Jawa Barat diminta waspada terhadap sejumlah bencana memasuki musim penghujan seperti ancaman banjir dan tanah longsor di Jabar.
Berdasarkan SK Gubernur Jabar No 363/kep.1211-bpbd/2018, pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan status siaga bencana banjir dan tanah longsor mulai pada 1 November 2018 hingga 31 Mei 2018.
Penetapan status itu merujuk pada data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi musim hujan akan berlangsung hingga Mei 2019.
"Sehubungan dengan terbitnya SK itu, ada tiga perintah bagi BPBD Jawa Barat yaitu menyiapkan langkah pengurangan risiko bencana, menyiapkan sumber daya manusia, logistik, dan peralatan dalam kesiapsiagaan serta melakukan mitigasi bencana manakala terjadi bencana," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar Dicky Saromi di Gedung Sate, Bandung, Rabu (14/11/2018).
ADVERTISEMENT
Selama periode 1-13 November 2018 telah terjadi kejadian banjir sebanyak 23 kejadian dan tanah longsor sebanyak 60 kejadian, kata Dicky.
"Dengan keluarnya SK ini masyarakat diimbau untuk turut serta dalam rangka pengurangan risiko bencana baik yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir. Terutama bilamana ada anomali cuaca atau ketidakwajaran pada kondisi cuaca atau mungkin juga pada kondisi wilayahnya untuk mengevakuasi secara dini," ujarnya.
Untuk bencana banjir, hampir seluruh wilayah di Jabar punya potensi banjir, kecuali Kota Depok dan Kota Bekasi. "Menurut peta bahaya banjir di Jabar ini kalau kita lihat potensi banjirnya ada di wilayah utara dan tengah," tuturnya.
Sedangkan untuk daerah rawan longsor, hampir 30 persen wilayah di Jabar punya potensi rentan gerakan tanah. Namun, dengan curah hujan tinggi peta rawan gerakan tanah di Jabar meningkat menjadi 70 persen.
ADVERTISEMENT
"Kurang lebih 1 juta hektar lahan di Jabar rawan. Selama November 428 kecamatan di Jabar rawan longsor," jelasnya.
Pihaknya, lanjut Dicky, telah berkoordinasi dengan BPBD di daerah untuk bersiaga dan mengantisiasi banjir dan longsor.
"Dengan siaga darurat banjir dan tanah longsor, kami sudah sepakat dengan BPBD Kabupaten/Kota untuk diikutkan dalam kesiapsiagaan secara bersama-sama dan sebagian BPBD Kabupaten/Kota sudah menetapkan status siaga seperti Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur," jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah berkolaborasi di dalam penanggulangan bencana baik dari sisi kesiapan sdm dan logistik.
"Terkait kesiapan di lapangan. Ini sudah merupakan bagian yang kami lakukan anatara BPBD provinsi dan Kabupaten/Kota," jelasnya. (Ananda Gabriel)