Budaya Kuliner Indonesia Bakal Dibedah Dosen Prancis

Konten Media Partner
15 Februari 2019 22:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi yang digelar IFI Bandung. (Dok IFI Bandung)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi yang digelar IFI Bandung. (Dok IFI Bandung)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Budaya makan di Indonesia terbentuk dari berbagai macam tradisi yang mencerminkan kekhasan suatu daerah, sejarah kolonial, pengaruh-pengaruh keagamaan juga budaya etnik.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, sejak beberapa dekade terakhir Indonesia mengalami pesatnya modernitas yang terjadi lewat urbanisasi dan transformasi beberapa kota besar menjadi metropolitan, menurunnya tingkat kesuburan, berubahnya skala rumah tangga, dan munculnya kelas menengah.
Fenomena-fenomena tersebut turut mempengaruhi perubahan budaya makan yang dapat dilihat dari berubahnya pola konsumsi, perolehan nutrisi yang kini lebih didapat melalui produk-produk kesehatan, serta adanya peningkatan kesadaran terhadap wawasan budaya dan lingkungan.
Maka untuk membedah hubungan makanan dengan budaya di Indonesia, pusat kebudayaan Prancis, Institut Français d'Indonésie (IFI) Bandung, akan mengadakan acara tahunan diskusi tematik HTS (Hommes, Territoires et Sociétés).
Diskusi kali ini bertema “Transisi Budaya Kuliner Indonesia” yang akan digelar di Auditorium Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) 20 Januari 2019 pukul 14.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Diskusi mengacu pada data-data Barometer Pola Makan Indonesia yang dikembangkan bersama Seameo Recfon, juga proyek penelitian yang tengah berjalan tentang nilai-nilai warisan budaya kuliner Bali bersama Universitas Udayana.
Pembicara diskusi adalah Jean-Pierre Poulain, seorang dosen sosiologi di Universitas Toulouse Jean Jaurès dan anggota CERTOP-UMR CNRS. Peneliti yang juga dosen bidang "Food Studies" di Universitas Taylor ini banyak meneliti tentang hubungan makanan dengan budaya dan kesehatan. Selain itu, ia juga bekerja sebagai Direktur Laboratoire International Associé (LIA-CNRS) "Food, Cultures and Health".
Ia juga menulis beberapa buku yang memperlihatkan kontribusi ilmu sosial dan humaniora terhadap pemahaman budaya makanan: Dictionnaires des cultures alimentaires, dir. PUF, Sociologies de l’alimentation, PUF-Quadrige 2018, Sociologie de l'obésité, PUF, 2009. Sebagai penghargaan atas seluruh kinerjanya tersebut,l'Institut Français pour la Nutrition memberinya Penghargaan Penelitian Nutrisi terbaik.
ADVERTISEMENT
Penanggung Jawab Bidang Kebudayaan & Komunikasi IFI Bandung, Ricky Arnold, mengatakan acara diskusi bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan ilmu pengetahuan khususnya di bidang sosial.
Diskusi merupakan hasil kerja sama Divisi Kerjasama Sains dan Teknologi (CST) Insitut Français d'Indonésie - Kedutaan Besar Prancis di Indonesia.
“IFI Bandung mengambil bagian dalam kegiatan tersebut melalui kerangka kerjasama dengan berbagai rekanan: universitas, pakar dalam bidang tematik, dan insititusi-institusi yang terkait,” kata Ricky, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (15/2). (Iman Herdiana)