'Bullying' SDN 023 Pajagalan, Gigi Korban Sampai Patah

Konten Media Partner
6 September 2018 7:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
'Bullying' SDN 023 Pajagalan, Gigi Korban Sampai Patah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ilustrasi. (Pixabay)
BANDUNG, bandungkiwari - Kasus perundungan (bullying) disertai kekerasan fisik terhadap siswa kelas VI SDN 023 Pajagalan pertama kali terungkap dari tayangan video di jejaring sosial pada 28 Agustus lalu. Hal itu ternyata puncak dari serangkaian aksi 'bullying' yang dialami oleh B sejak kelas IV.
ADVERTISEMENT
Ema Marlina, orang tua korban, berupaya membujuk anaknya agar mau berterus terang. Walhasil anaknya mulai terbuka untuk mengungkapkan serangkaian peristiwa yang diduga sebagai perundungan.
Kemudian Ema mengingat seminggu sebelum kejadian yang marak di jejaring sosial, anaknya pulang sekolah dengan kondisi luka lebam di dekat mata kiri hingga ke daerah pipi, serta bagian ujung hidungnya tampak sedikit robek. Anak Erma mengaku bahwa hal itu ulah teman sekelasnya berinisial I.
"Sebelumnya hari Kamis 23 Agustus, anak pulang dalam keadaan bengkak (mata dan pipi kiri) dan ini (sudut lobang hidung) sobek ini juga masih ada bekasnya saya tanya kenapa, awalnya ya nggak ngaku," kata Ema, Rabu (5/9/2018).
Ema mengingat lagi bahwa empat hari setelah anaknya pulang sengan sejumlah luka di wajah, anaknya mengeluh giginya tanggal. Tapi setelah dia perhatikan serpihan gigi yang ditunjukan anaknya lebih mirip seperti hasil patahan.
ADVERTISEMENT
"Terus tanggal 27 (Agustus) bilang giginya copot sambil dikeluarin dari saku bajunya dan setelah saya lihat bukan copot tapi patah. Saya tanya kenapa bisa patah? Itu gigi graham lho, gigi kuat. Anak saya cuma bilang mau mandi ah pusing sakit kepalanya," jelasnya.
Atas serentetan aksi kekerasan kepada anaknya, Ema kemudian memberitahu suaminya yang meminta pihak sekolah untuk datang langsung ke rumahnya untuk memberikan penjelasan. Terlebih, setelah anaknya juga tidak mau datang ke sekolah karena trauma.
“Besoknya saya ngomong kepada ayahnya bahwa anak ini ada yang mukul temennya, terus katanya guru diem di sekolah ngapain aja, terus dia minta saya panggil gurunya bisa ke rumah, dan datanglah gurunya” katanya. (Utara Jaya)
ADVERTISEMENT