Cara Ampuh dan Murah Usir Nyamuk Demam Berdarah

Konten Media Partner
12 Februari 2019 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nyamuk Demam berdarah. (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Nyamuk Demam berdarah. (Foto: Thinstock)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh gigitan nyamuk. Sehingga pemberantasan nyamuk menjadi kunci penting dalam menangkal penyakit mematikan ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang mungkin saat ini dilupakan ialah operasi kebersihan atau kerja bakti yang dilakukan seminggu sekali dalam lingkup RT atau RW. Dahulu, operasi ini dikenal operasi bersih atau opsih, belakangan muncul juga program Jumsih atau Jumat bersih.
Dokter dari Divisi Infeksi dan Penyakit Tropik Departemen Kesehatan Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS)/Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Anggraini Alam, berharap pemerintah mengedepankan kebijakan opsih maupun jumsih di masyarakat dalam memberantas nyamuk DBD.
“Pemerintah sebaiknya mendorong kebijakan Jumsih, mau tiap Rabu, Kamis, Jumat, yang penting operasi bersih seminggu sekali,” kata Dr Anggraini Alam, dr Sp A(K), saat dihubungi, Selasa (12/2).
Mengapa operasi kebersihan seminggu sekali penting dilakukan? Menurut Anggraeni, umur nyamuk dewasa ialah 7 hari. Dalam masa itu, nyamuk bisa menggigit maupun bertelur. Nah, jika dibersihkan seminggu sekali secara gotong royong, maka bisa dipastikan nyamuk penular virus dengue akan musnah.
ADVERTISEMENT
Dalam operasi tersebut, dibersihkan tempat-tempat yang memungkinkan bagi nyamuk bersarang atau bertelur. Antara lain, lokasi-lokasi yang biasa menjadi genangan air hujan seperti plastik, kaleng bekas, talang rumah, saluran air, bak kamar mandi, semak-semak dan lain-lain. Dengan begitu, nyamuk dewasa maupun telur nyamuk bisa dibasmi.
“Jadi paling bagus kayak dulu lagi, tiap Jumat atau seminggu sekali gotong royong membersihkan lingkungan, sarang nyamuk, menimbun genangan air. Kalau seminggu sekali dilakukan nyamuk dewasa yang hidupnya cuma 7 hari itu bisa hilang. Kalau seminggu sekali operasi bersih bisa dilakukan, bagus banget, ga usah biaya banyak, ga usah banyak yang sakit, tapi mungkin kita sudah lupa (gotong royong),” ungkapnya.
Jjika operasi seminggu sekali konsisten dijalankan masyarakat, maka tidak perlu fogging, tidak perlu penelitian mengatasi sebaran nyamuk DBD yang berbiaya tinggi, bahkan tidak perlu sakit dan berobat ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Fogging sendiri tidak akan efektif mengusir nyamuk. Dengan pengasapan, nyamuk cuma kabur. Sedangkan daya jelajah nyamuk mampu bisa sampai 100 meter persegi. Sehingga dimungkinkan untuk beroperasi di tempat lain yang tak terkena fogging.
Selain itu, menurut Anggraini, penyakit DBD muncul karena ada masalah di hulu, yaitu kebersihan lingkungan, baru akhirnya timbul penyakit. Jika dari hulunya sudah bersih, dipastikan penyakit pun akan bisa diantisipasi bahkan hilang.
“Sakit itu belakangan. Semua penyakit bisa hilang karena Jumsih. Itu harus jalan secara rutin, insha allah,” katanya.
Di sisi lain, operasi kebersihan yang dilakukan seminggu sekali juga memiliki nilai sosial, yakni menjaga lingkungan secara bersama-sama, ada gotong royong dan kekompakan warga. Anggraini berharap budaya ini dilanjutkan dan tidak hilang. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT