Dua Terowongan Curug Jompong Diharapkan Mampu Kurangi Banjir Bandung Selatan

Konten Media Partner
14 Januari 2019 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua Terowongan Curug Jompong Diharapkan Mampu Kurangi Banjir Bandung Selatan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sungai Citarum, Jawa Barat. (Iman Herdiana)
BANDUNG, bandungkiwari – Pembangunan dua terowongan air (tunnel) di Curug Jompong, Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung bakal dikebut tahun ini. Terowongan kembar ini ditargetkan mampu mengurangi luapan sungai Citarum.
ADVERTISEMENT
Sungai Citarum merupakan salah satu sumber banjir di selatan Bandung. Hari ini pun, empat kecamatan yang kerap dilanda banjir musiman, yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Banjaran, kembali diterjang banjir akibat limpasan air dari sungai Citarum maupun anak-anak sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Bob Arthur Lambogia, mengatakan akhir tahun ini dua terowongan sepanjang 460 meter itu bisa rampung dan beroperasi.
BBWS sendiri mentargetkan awal tahun ini pembangunan mencapai lebih dari 80 persen. Namun target tersebut meleset mengingat ada kendala di lapangan.
“Progresnya sampai sekarang belum belum tercapai karena ada penelitian-penelitian, itu ada pengeruh terhadap kontruksi, sehingga itu belum kita bisa capai maksimal, tapi tahun ini harus diselesaikan, ada percepatan-percepatan,” kata Bob, saat ditemui di kampus ITB, Bandung, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Penelitian tersebut tentang kestabilan tanah. Penelitian memerlukan penghentian sementara proyek. “Ditunda hanya dua tiga hari saja. Tidak lama,” katanya.
Penelitian dilakukan untuk melihat berbagai kendala dalam pengerjaan proyek. Misalnya pengeboran, yang tidak bisa dilakukan terhadap dua terowongan secara berbarengan.
“Untuk sementara kita lihat dulu kendala-kendala, kalau kita bor sama-sama itu akan menyebabkan gangguan terhadap masing-masing lubang, kan ada dua (terowongan), kalau dua-duanya bergerak itu akan saling mempengaruhi. Sehingga kita berhenti dulu,” terangnya.
Setelah dilakukan penelitian, proyek kembali jalan. Perogres pengerjaan baru mencapai 180 meter dari rencana 460 meter. Sedangkan Panjang masing-masing terowongan ialah 230 meter.
“Total itu sudah 180 meter. Namun ya kita bekerja itu tidak asal tembus kita perhatikan faktor keamanan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Faktor keamanan penting dilakukan mengingat proyek ini mengandung resiko tinggi bagi keselamatan pekerja. Kondisi medan cukup berat, ditambah lagi cuaca yang akhir-akhir ini kurang bersahabat. (Iman Herdiana)