Foto: 20 Tahun Reformasi dan Persoalan-persoalan yang Belum Tuntas

Konten Media Partner
21 Mei 2018 19:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: 20 Tahun Reformasi dan Persoalan-persoalan yang Belum Tuntas
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Memperingati 20 tahun reformasi, Komunitas Berkesenian Gerbong Bawah Tanah (KBGBT) melakukan renungan dengan menggelar performance art berjudul “Menolak amnesia kejahatan di masa Orba” di depan pintu gerbang Gedung Sate Bandung, Senin (21/5/2018). (Foto-foto: Agus Bebeng/Bandungkiwari.com)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Tanggal 21 Mei 1998 menjadi tepal batas. Di tanggal ini sejarah perjalanan bangsa Indonesia menyaksikan runtuhnya kekuasaan Soeharto yang mendirikan Orde Baru (Orba) selama 32 tahun.
Tanggal 21 Mei 1998 juga menandai lahirnya pemerintah orde reformasi. Namun seperti menjadi keniscayaan bahwa sebuah transisi tak bisa lepas dari darah dan air mata. Peristiwa reformasi 20 tahun lalu diwarnai sejumlah pelanggaran HAM berat oleh aparat.
Sebut saja penculikan aktivis 98, salah satunya penyair Wiji Thukul yang hingga kini masih dinyatakan raib, lalu penembakan mahasiswa Trisakti yang hingga kini dalangnya belum terungkap.
Foto: 20 Tahun Reformasi dan Persoalan-persoalan yang Belum Tuntas (1)
zoom-in-whitePerbesar
Peristiwa penembakan mahasiswa Trisakti dan penculikan para aktivis terjadi di saat gelombang demonstrasi mahasiswa dan rakyat yang menuntut Soeharto lengser. Gerakan 98 kemudian mengajukan Agenda Reformasi yang isinya: Adili Soeharto dan kroni-kroninya, Amandemen UUD 1945, Penghapusan dwifungsi ABRI, Otonomi daerah yang seluas-luasnya, Supremasi hukum, Pemerintahan yang bersih dari KKN.
ADVERTISEMENT
Agenda tersebut hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah pascareformasi. Agenda reformasi yang belum selesai tersebut kembali bergema di momen 20 tahun reformasi.
Foto: 20 Tahun Reformasi dan Persoalan-persoalan yang Belum Tuntas (2)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu aksi yang memeringati 20 tahun reformasi dilakukan Komunitas Berkesenian Gerbong Bawah Tanah (KBGBT) yang dipimpin seniman Rahmat Jabaril di depan pintu gerbang Gedung Sate Bandung, Jalan Diponegoro, Bandung, Senin (21/5/2018).
Aksi yang menyuarakan tema “Menolak Amnesia Kejahatan Di Masa Orba” itu mengingatkan kembali dosa-dosa rezim Soeharto, mulai Peristiwa 65, Malari, Petrus, Tanjung Priok, perampasan tanah rakyat, bahkan di pengujung kejatuhannya masih terjadi penculikan aktivis.
Foto: 20 Tahun Reformasi dan Persoalan-persoalan yang Belum Tuntas (3)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kasus tersebut disuarakan lewat performance art, lukisan, dan teks. Kasus-kasus itu diminta diungkap agar tak membebani sejarah dan terulang kembali di masa depan. (Iman Herdiana/Agus Bebeng)
ADVERTISEMENT