Foto: Pementasan Teater 'Perampok' di Bandung

Konten Media Partner
26 November 2019 7:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pementasan teater kelompok Alibi (Foto-foto: Agus Bebeng/bandungkiwari)
zoom-in-whitePerbesar
Pementasan teater kelompok Alibi (Foto-foto: Agus Bebeng/bandungkiwari)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Muka bengis berhias cacat senjata di wajah, menegaskan tentang hidup yang penuh liku dan harus diperjuangkan. Namun di antara kegemilangan merampok mereka masih mencoba untuk berbagi harta rampasan, kemanusiaan dan mimpi di penghujung waktu.
Itulah yang dapat terekam pada pementasan teater kelompok Alibi Bandung, yang membawakan naskah 'Perampok' (Die Ràuber, _The Robbers) karya JF. Schiller yang diterjemahkan dan diadaptasi WS. Rendra, dengan sutradara Irwan Guntari WK, Minggu (24/11) di Gedung Rumentang Siang, Bandung.
Pementasan yang berlatar belakang era kerajaan Mataram ini menghadirkan konflik keluarga Adipati Lumajang. Raden Legowo, yang diutus ke Mataram, difitnah oleh sang adik yakni Raden Sudrajat untuk merebut tahta Adipati Lumajang, membuat sang ibu patah hati dan memutuskan bunuh diri.
Raden Legowo dan pengikutnya menjadi perampok yang bergerak di dalam hutan untuk mendapatkan uang demi menutup utangnya. Namun keberhasilan mereka merampok mengakibatkan pula perselisihan di dalam kelompoknya sendiri.
Harta rampasan yang dibagikan untuk pesantren, masyarakat dan membangun kekuatan mereka sendiri, berimbas menghadirkan sisi ketamakan pasukan Raden Legowo.
Konflik yang bepusar pada persoalan tahta, harta, dan wanita, harus diselesaikan Raden Legowo dengan kehilangan sang adik Raden Sudrajat yang memilih meminum racun daripada dikalahkan sang kakak.
Pementasan 'Perampok' di tiga kota yakni Yogya, Tasikmalaya dan terakhir di Bandung ini, sekaligus didedikasikan untuk menghormati Insan teater Bandung Almarhum Nandi Rifandi S.Sen.,M.Sn yang wafat pada 23 Agustus 2019. (Agus Bebeng)
ADVERTISEMENT