Gempa Guncang Garut Selatan

Konten Media Partner
12 Juni 2018 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gempa Guncang Garut Selatan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Foto: BMKG
BANDUNG, bandungkiwari - Gempa tektonik berkekuatan 4.5 Skala Richter (SR) mengguncang Garut Selatan, Jawa Barat, Selasa (12/6/2018) sekitar pukul 14:05 WIB.
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, pusat gempa bumi terletak pada koordinat 7,91 Lintang Selatan – 107,49 Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 54 kilometer arah barat daya Garut, Jawa Barat pada kedalaman 7 kilometer.
“Guncangan dirasakan dirasakan di Cikelet, Garut Selatan,“ kata Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II, Joko Siswanto dalam keterangan persnya, Selasa (12/6/2018).
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan _(shakemap)_ BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Garut bagian selatan, dalam skala intensitas I-II SIG-BMKG (II-III MMI).
Sesuai dengan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di Cikelet, Garut Selatan dalam skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI). Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.
ADVERTISEMENT
Ditinjau dari lokasi dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas penyesaran pada dasar cekungan busur muka (fore arc basin) di wilayah Pantai Selatan Jawa.
Dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatannya tidak cukup besar untuk membangkitkan perubahan di dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
Hingga pukul 14.50 WIB hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG.
“Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai dihimbau agar tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab, karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” tambahnya. (Rana Akbari Fitriawan)
ADVERTISEMENT