Generasi Milenial Diminta Bijak Bermedia Sosial

Konten Media Partner
18 April 2019 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengabdian Masyarakat (Abdimas) kolaborasi antara Fakultas Komunikasi Bisnis (FKB) dan Fakultas Industri Kreatf (FIK) Universitas Telkom. (Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pengabdian Masyarakat (Abdimas) kolaborasi antara Fakultas Komunikasi Bisnis (FKB) dan Fakultas Industri Kreatf (FIK) Universitas Telkom. (Istimewa)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Perkembangan teknologi menyebabkan banyak aspek kehidupan yang berubah tapi bagaimana perubahan itu diarahkan ke aspek positif?
ADVERTISEMENT
Pesan tersebut disampaikan lewat kegiatan Pengabdian Masyarakat (Abdimas) kolaborasi antara Fakultas Komunikasi Bisnis (FKB) dan Fakultas Industri Kreatf (FIK) Universitas Telkom, Kamis (11/4) lalu. Rencananya, kegiatan ini akan dilakukan bertahap untuk semua pelajar di Kota Bandung.
Acara yang berlangsung di Universitas Telkom itu menghadirkan beberapa pembicara dosen Universitas Telkom yaitu Iis Kurnia Nurhayati, Ratih Hasanah, Itca Istia Wahyuni dan Emeralda Aisha dari Lembaga Save Children Bandung.
Acara direspons positif oleh peserta pelajar SMP dan SMA yang berasal dari Kabupaten Bandung. Fokus acara menyoroti bagaimana pelajar sebagai generasi milenial memanfaatkan media sosial untuk kegiatan yang positif dan memberikan kontribusi kepada masyarakat luas.
Seperti yang dipaparkan Dosen Universitas Telkom Ratih Hasanah, bahwa saat ini banyak perubahan perilaku yang disebabkan dengan ada teknologi. Jika dulu komunikasi dan interaksi pada saat bertemu menjadi prioritas masyarakat ketika silaturahmi, saat ini ada perubahan yang mencolok ketika berkumpul yakni hampir semua orang memegang gadget sehingga muncullah istilah “menjauhkan yang dekat”.
ADVERTISEMENT
“Hal tersebut terlihat dari kebiasaan generasi milenial yang tidak bisa lepas dari gadget, sehingga diharapkan kegunaan gadget dimanfaatkan secara bijak dan mendukung proses pembelajaran di rumah maupun sekolah,” kata Ratih, dikutip dari siaran persnya, Kamis (18/4).
Sementara pembicara lain, Dr. Iis Kurnia mengatakan, generasi milenial mempunyai tantangan yang sangat berat di industri 4.0 , akan tetapi dengan media sosial soyogianya pelajar memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk belajar karena mudahnya mengakses informasi yang ada ada saat ini.
Narasumber lainnya, Itca Istia Wahyuni menyoroti potensi dan kemampuan yang harus disiapkan dan dibutuhkan generasi milenial dalam industri 4.0.
Menurutnya, kemampuan public speaking dan branding merupakan unsur penting agar dapat bersaing karena public speaking menjadikan Sumber Daya Manusia (SDM) punya keahlian berkomunikasi sebagai bentuk interaksi. Selain itu, branding juga bisa sebagai senjata yang menjadikan seseorang mempunyai kemampuan khusus yang berbeda dengan orang lain sehingga ketika dalam menggunakan media sosial menjadikan bijak dan bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Emeralda Aisha dari Lembaga Save Children Bandung menjelaskan bahwa generasi milenial harus mempunyai jati diri dan menjadi diri sendiri, akan tetapi jati diri harus dilengkapi dengan hak dan tanggungjawab sebagai pengguna media sosial.
“Hak anak adalah bermain, sandang, papan, pangan, pendidikan dan mendapatkan kenyamanan kasih sayang, tetapi jangan dilupakan tanggungjawab yang juga harus dilakukan. Contoh tanggungjawab generasi milenial dalam bermedia sosial yaitu ketika melakukan posting informasi jangan pernah mengganggu dan menyinggung orang lain jadi bijaklah menggunakan media sosial,” paparnya. (Iman Herdiana)