Gerhana Bulan Malam Tadi yang Terakhir di Tahun 2019

Konten Media Partner
17 Juli 2019 17:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerhana bulan Rabu (17/7) dini hari. (Foto: Twitter BMKG)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana bulan Rabu (17/7) dini hari. (Foto: Twitter BMKG)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BANDUNG, bandungkiwari - Gerhana bulan parsial atau sebagian terjadi pada Rabu (17/7) dini hari. Gerhana ini merupakan salah satu dari lima gerhana yang diprediksikan terjadi di tahun 2019 oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
ADVERTISEMENT
Gerhana ini dapat diamati dari berbagai belahan dunia, seperti Australia, Afrika, Asia, Amerika Selatan, dan sebagian besar Eropa. Gerhana ini pun dapat dilihat secara kasat mata oleh masyarakat.
Gerhana bulan terjadi ketika cahaya matahari terhalangi oleh bumi, sehingga tidak semua cahaya matahari sampai ke bulan. Gerhana bulan parsial terjadi ketika sebagian bulan berada di umbra, sedangkan sebagian lainnya berada di penumbra.
Fenomena ini terbagi menjadi beberapa fase. Fase yang pertama adalah fase gerhana penumbra mulai (P1). Pada fase ini, bulan nampak penuh atau purnama. Fase ini terjadi sekitar pukul 01.42 WIB.
Gerhana sebagian pun mulai pada fase U1. Fase ini terjadi sekitar pukul 03.01 WIB. Puncak gerhana sebagian disebut dengan U2 dan terjadi sekitar pukul 04.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 06.00 WIB. Sementara, gerhana penumbra berakhir (P2) sekitar pukul 07.19 WIB.
ADVERTISEMENT
Bulan pun nampak kemerahan pada saat fase puncak gerhana sebagian. Namun, warna ini berbeda di setiap wilayah. Warna pada puncak gerhana bulan sebagian ini merepresentasikan kondisi atmosfer di wilayah tersebut.
Berdasarkan siaran pers BMKG yang dikutip Rabu (17/7), fase gerhana penumbra terjadi sekitar 5 jam 37,4 menit. Sementara, gerhana bulan parsial terjadi selama 2 jam 58,8 menit.
Dilansir dari Earthsky, gerhana ini merupakan gerhana bulan terakhir di tahun 2019. Sementara, gerhana bulan penuh baru akan terjadi pada 26 Mei 2021 dan dapat diamati dari Amerika Selatan dan Utara, Afrika, serta sebagian besar Eropa. (Assyifa)