Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Perginya Bapak Bangsa, Bacharuddin Jusuf atau BJ Habibie pada Rabu (11/9) petang menghadap Sang Kuasa, meninggalkan duka mendalam bagi seluruh warga Indonesia. Duka mendalam juga disampaikan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), almamater tempat Habibie pernah menimba ilmu.
ADVERTISEMENT
Melalui pesan singkat yang dikirimkan kepada bandungkiwari, ITB menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Habibie pada usia 83 tahun.
“Rektor dan segenap civitas akademika ITB menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Bapak B.J. Habibie," tulis Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi ITB, Miming Miharja dalam pesan singkatnya.
Miming juga berdoa agar almarhum BJ Habibie mendapat tempat mulia di sisi Tuhan. "Semoga semangat yang diwariskan almarhum mengilhami kita semua untuk terus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kesejahteraan bangsa Indonesia. Amin YRA," tambahnya.
BJ Habibie atau Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Ia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo.
ADVERTISEMENT
Habibie dan saudara-saudaranya tumbuh di keluarga petani yang juga religius di kehidupan sehari-harinya.
Saat masih muda BJ Habibie melanjutkan pendidikan di SMA Kristen Dago, Kota Bandung.
Setelah itu, Habibie sempat belajar tentang keilmuan teknik mesin di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (kini dikenal Institut Teknologi Bandung atau ITB) pada tahun 1954. Namun, hanya beberapa bulan di ITB, ia memutuskan untuk meneruskan pendidikan ke Jerman.
Saat di Jerman, Habibie mengambil studi Teknik Penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochschule (RWTH) Aachen. Ia menerima gelar diploma ingenieur pada 1960 dan dilanjutkan gelar doktor ingenieur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.
Kini Habibie telah menghadap Sang Pencipta. Namun, karya dan pengabdiannya pada negara akan selalu dikenang.
ADVERTISEMENT
Selamat jalan, Bapak Teknologi. (Ananda Gabriel)