Hari Santri Nasional, PNS Gedung Sate Diminta Pakai Baju Muslim dan Sarung

Konten Media Partner
21 Oktober 2018 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hari Santri Nasional, PNS Gedung Sate Diminta Pakai Baju Muslim dan Sarung
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Warga Babakan Ciamis, Bandung, melakukan pawai obor menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440 Hijriyah, beberapa waktu lalu. (Foto: Agus Bebeng/Bandungkiwari)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Para Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat diimbau menggunakan sarung, baju koko, dan peci bagi laki-laki, serta baju muslimah bagi perempuan, Senin (22/10/2018).
Hal ini terkait Surat Edaran (SE) Nomor: 003.3/80/Org tentang Hari Santri Nasional di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang ditandatangani Plh. Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Bandung, 19 Oktober 2018. Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 21 Oktober.
"Dasarnya, Hari Santri Nasional ini sudah menjadi keputusan pemerintah. Jadi, wajar sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada para santri kita menggunakan pakaian ala santri," kata Wagub Uu, melalui siaran persnya.
"Seperti halnya Hari Kartini kita memakai baju kebaya bagi perempuan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Uu, santri merupakan komunitas pelajar yang turut berjuang melahirkan dan memerdekakan Indonesia, sehingga hal wajar apabila santri harus dihargai dan dihormati di negeri ini. Untuk itu, diharapkan himbauan ini bisa dilaksanakan setiap tahun.
"Dengan memakai (sarung) ini sebagai bentuk penghormatan kepada para ulama bukan hanya santri. Karena sebenarnya Hari Santri adalah Hari Ulama, jadi menghormati santri sama dengan menghormati ajengan (ulama)," jelas Uu.
Selain itu, Uu juga mengungkapkan bahwa santri telah berkontribusi dalam mengisi kemerdekaan. Hal itu dilakukan melalui pembangunan karakter, keimanan, dan ketaqwaan manusia Indonesia seutuhnya.
"Dengan lidahnya para santri, dengan ilmunya para ulama, dan keikhlasan para ajengan maka masyarakat Jawa Barat yang begini religius. Kalau tidak ada para santri, estafet keimanan, ketaqwaan mau siapa lagi? Karena ulama adalah pewaris Rasulullah dan para nabi," papar Uu.
ADVERTISEMENT
"Jadi, bukan karena saya adalah keluarga santri, bukan karena saya orang pesantren," tambahnya.
Melalui himbauan ini, Uu pun berharap bisa meningkatan keimanan dan ketaqwaan para ASN Pemda Provinsi Jawa Barat. Hal ini identik dengan para santri yang memiliki akhlak dan karakter, serta keimanan dan ketaqwaan yang baik.
"Pakaian ini melambangkan kepribadian. Harapan kami para ASN memperhatikan generasi muda khususnya dalam bidang pendidikan keakhiratan. Jangan sampai masyarakat hari ini mementingkan duniawi saja," harap Uu.
"Saya ingin himbauan ini ditaati oleh ASN, karena himbauan ini ada kemanfaatannya," tandasnya.
Terkait pelaksanaan peringatan Hari Santri Nasional tahun ini, rencananya akan digelar pada Minggu malam (21/10/2018) di lapangan Gasibu Kota Bandung. Presiden RI Joko Widodo pun dikabarkan akan turut hadir dalam acara yang akan dihadiri sekitar 10.000 santri dari seluruh Jawa Barat ini. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT