Hatta Rajasa Diberi Gelar Doktor Honoris Causa dari ITB

Konten Media Partner
25 November 2019 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
M Hatta Rajasa (kanan pembaca) bersama Rektor ITB, Kadarsah Suryadi (Foto: Ananda Gabriel)
zoom-in-whitePerbesar
M Hatta Rajasa (kanan pembaca) bersama Rektor ITB, Kadarsah Suryadi (Foto: Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian M Hatta Rajasa mendapat penghargaan gelar Doktor Honoris Causa dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Penghargaan diberikan di Aula Barat ITB, Senin (25/11).
ADVERTISEMENT
Alumnus Teknik Perminyakan ITB Angkatan 73, itu memaparkan Pidato Penganugerahan Doktor Kehormatan yang diberi judul “Kebijakan Publik Unggul: Tantangan Indonesia Kemarin, Kini, dan Esok”.
Dengan kebijakan unggul, kata dia, pemerintah dapat mengelola negara dengan efektif. "Jadi, bukan karena pemerintahnya kuat sehingga efektif, namun karena kebijakan publik yang unggul dan didukung rakyatnya," katanya.
Hatta menambahkan, tugas utama pemerintah bisa dikerucutkan pada dua hal, yaitu membangun kebijakan publik, dan lanjutannya, menyediakan barang publik serta pelayanan publik.
Pembangunan dapat dipandang sebagai bagian dari penyediaan barang dan pelayanan publik. Jadi pada dasarnya kebijakan publik merupakan proses pembuatan keputusan kebangsaan mulai dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, hingga segenap turunannya.
"Baik atau buruknya seperangkat keputusan tersebut sangat menentukan tinggi-rendahnya kinerja pembangunan negara. Kebijakan publik adalah kunci dari keunggulan ataupun kegagalan suatu bangsa," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menteri Negara Riset dan Teknologi periode 2001 - 2004 itu juga menceritakan pengalaman negara ketika menghadapi dampak krisis Global pada 2008. Krisis keuangan di Amerika Serikat pada 2008 berimbas ke seluruh dunia termasuk Indonesia.
Menurutnya, peran pemerintahan SBY sangatlah besar dalam upaya membendung dampak krisis ekonomi global agar Indonesia tidak lagi terhempas.
"Dengan fundamental ekonomi yang cukup kuat, Indonesia dapat menjaga perekonomian dalam kondisi stabil. Sehingga ketika krisis keuangan global datang, Indonesia mampu bertahan dari dampak yang lebih dalam," katanya.
Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengapresiasi perjalanan Hatta Rajasa sesudah menyelesaikan studi tingkat sarjana di ITB.
Hatta merintis karir profesional di bidang usaha keenergian, sebelum kemudian memasuki bidang politik dan birokrasi di akhir dekade 1990-an. Karirnya dalam politik dimulai dengan menjadi salah seorang perintis dan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), dan telah menjalankan amanah sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
ADVERTISEMENT
Kemudian dia mulai masuk ke bidang birokrasi pada tahun 2000, ketika Presiden Megawati Soekarnoputri mempercayakan jabatan Menteri Negara Riset dan Teknologi.
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Hatta dipercaya memegang jabatan Menteri Perhubungan periode 2004-2007, Menteri Sekretaris Negara periode 2007-2009, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian periode 2009-2014.
"Perjalanan karirnya yang panjang dan produktif di bidang politik dan birokrasi telah menempatkan Dr. (HC) Hatta Rajasa sebagai pelaku yang penting dalam praktik kebijakan publik di Indonesia, dan pengembangan ilmu kebijakan publik (policy sciences) itu sendiri," kata Kadarsah.
Menurut Ketua Tim Promotor gelar Doktor Kehormatan Hatta Rajasa, Prof. Dr. B. Kombaitan, M.Sc., ada empat bidang kontribusi tersebut Hatta. Pertama, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, budaya, kemanusiaan dan atau kemasyarakatan.
ADVERTISEMENT
Kedua, kontribusi dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran dalam satu atau sekelompok bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, budaya, kemanusiaan, dan atau kemasyarakatan.
Ketiga, kontribusi dalam kemajuan kemakmuran, dan atau kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia atau umat manusia.
Keempat, kontribusi dalam pengembangan hubungan baik antara bangsa dan negara Indonesia dengan bangsa dan negara lain di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial budaya, kemanusiaan, dan/atau kemasyarakatan.
"Dengan memperhatikan keempat tolok ukur tersebut, dan didasarkan atas penilaian terhadap rekam jejak dan capaian-capaian dari Ir. M. Hatta Rajasa di bidang kebijakan publik, (maka) kami memandang bahwa Ir. M. Hatta Rajasa layak untuk mendapatkan anugerah gelar Doktor Kehormatan dari Institut Teknologi Bandung," kata Kombaitan.
ADVERTISEMENT
Tim promotor terdiri dari DR HC Hatta Rajasa adalah Prof. Dr. B. Kombaitan, M.Sc. (Ketua), Prof. Tommy Firman, M.Sc., Ph.D., Prof. Hermawan Kresno Dipojono, Ph.D., Prof. Freddy Permana Zen, M.Sc, D.Sc., dan Prof. Ir Doddy Abdassah M.Sc, Ph.D.
Ini merupakan Doktor Kehormatan ke-13 yang diberikan ITB. Hatta Rajasa sendiri adalah alumni Teknik Perminyakan ITB Angkatan 73, yang berkiprah dalam bidang pemerintahan dan pernah menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (2001 - 2004), Menteri Perhubungan (2004 - 2007), Menteri Sekretaris Negara (2007 - 2009), dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2009 - 2014).
Turut hadir dalam sidang terbuka ini Presiden SBY, Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan, pemilik CT Corps Chairul Tanjung serta para menteri rekan Hatta Rajasa dalam kabinet Gotong Royong, Kabinet Indonesia Bersatu, dan Kabinet Indonesia Bersatu II. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT