Indonesia Kembali Ikut Kejuaraan Sepak Bola Jalanan Homeless World Cup

Konten Media Partner
19 Oktober 2018 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indonesia Kembali Ikut Kejuaraan Sepak Bola Jalanan Homeless World Cup
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia untuk HWC 2018 Meksiko. (Istimewa)
BANDUNG, bandungkiwari – Indonesia kembali mengikuti kejuaraan dunia sepak bola jalanan Homeless World Cup (HWC) yang tahun ini digelar di Meksiko, 13 hingga 18 November 2018.
ADVERTISEMENT
Turnamen sepak bola bagi tunawisma serta orang-orang terpinggirkan itu akan diikuti sedikitnya 500 pemain dari 63 tim yang berasal dari 47 negara.
Timnas Indonesia untuk HWC 2018 di Meksiko terdiri dari 8 pemain yang didampingi seorang manajer dan pelatih. Kedelapan pemain merupakan hasil seleksi yang berlangsung pada 24-26 April 2018 di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Seleksi itu diikuti 70 peserta dari sejumlah provinsi, yaitu Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Bali. Mereka berasal dari organisasi dan LSM mitra Rumah Cemara dalam program pengembangan olahraga untuk perubahan sosial.
Yana Suryana, Manajer Timnas mengatakan, pemilihan pemain didasari atas motivasi individu setiap pemain untuk menggunakan kesempatan ini sebagai salah satu cara dalam membuat perubahan dalam kehidupannya secara individual.
ADVERTISEMENT
“Untuk pertama kalinya pula, dalam HWC tahun ini, kami melibatkan pemain perempuan dalam timnas. Kita akan berkompetisi dalam kategori campuran, yang menjadi kategori utama dalam HWC,” ujar Yana, , melalui siaran persnya.
Menurut Yana, keterlibatan perempuan dalam olahraga menjadi salah satu program Rumah Cemara untuk memberikan kesempatan sama bagi siapapun untuk terlibat, tanpa memandang jenis kelamin dan latar belakang apapun.
Pada keikutsertaan ke-8 ini, Rumah Cemara telah belajar bahwa yang terpenting dalam turnamen bukanlah semata-mata soal kemenangan dan strategi bersepak bola. Bagaimanapun, ajang ini bertujuan menanamkan nilai-nilai perubahan, persaudaraan, saling menghargai, dan perjuangan bagi para pemainnya.
Di samping itu, kesempatan ini tentu akan membuat seluruh pesertanya bangga untuk mewakili negaranya tercinta. Seperti dikatakan Mel Young, pendiri HWC, bahwa semua orang adalah pemenang, yang membedakan adalah perjuangannya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, setiap tahun gelaran HWC selalu menyediakan delapan piala. Hal ini untuk memberikan lebih banyak kesempatan peserta untuk membawa pulang piala-piala tersebut dengan penuh kebanggaan.
Sebagai Mitra Nasional HWC, Rumah Cemara tentu saja menargetkan yang terbaik. Namun di atas semua itu, Rumah Cemara berharap ajang tahunan HWC dapat menjadi alat untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap orang-orang yang selama ini dipinggirkan.
HWC tahun ini adalah yang ke-8 kalinya bagi Rumah Cemara untuk membentuk dan mewakili timnas Indonesia. Perhelatan HWC juga menjadi ajang penting bagi organisasi Rumah Cemara dalam menyuarakan visi Indonesia Tanpa Stigma.
Direktur Rumah Cemara, Aditia Taslim, mengatakan sepak bola adalah salah satu media untuk mengampanyekan nilai-nilai persaudaraan dan kemanusiaan, tanpa memandang latar belakang seseorang.
ADVERTISEMENT
“Ada slogan yang kami yakini dalam mengembangkan program ini, yaitu keadilan bersepak bola bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Aditia Taslim.
Ia menyatakan, sepak bola seharusnya dapat dinikmati siapa pun, tidak hanya oleh atlet profesional. Kami berharap orang dengan HIV/AIDS (ODHA), pengguna narkoba, mantan narapidana, ataupun kelompok yang tergolong miskin.
Menurutnya, para pemain timnas HWC diharapkan mengalami perubahan dalam hidupnya. Perubahan itu bisa saja sangat sederhana. Ia mencontohkan, seorang pemain yang berasal dari anak jalanan yang kerap tidak mengenal tata krama, mulai mencium tangan orang tuanya saat pamit pergi berlatih bola.
Berikut susunan Timnas Indonesia untuk Homeless World Cup 2018 Meksiko:
1 Yana Suryana, Bandung, Manajer Tim
2 Aulia Rahman, Bandung, Pelatih
ADVERTISEMENT
3 Rizal Ferdian Somawijaya, Bandung, Pemain
4 Eva Dewi Rahmadiani, Bandung, Pemain
5 Moh Fajar Priatna, Sumedang, Pemain
6 Dego Z.A, Bandung, Pemain
7 Samsul Rizal Mataram, NTB, Pemain
8 Adam Riyaldi Mataram, NTB, Pemain
9 Yandi Abdul Rajab, Yogyakarta, Pemain
10 Miftah Ul Maarif, Yogyakarta, Pemain
Untuk diketahui, Kejuaraan Homeless World Cup (HWC) diadakan pertama pada tahun 2003 yang diadakan di Graz, Austria untuk memperbaiki permasalahan sosial terkait ketunawismaan, termasuk di dalamnya permasalahan seperti konsumsi narkoba, HIV-AIDS, kemiskinan, dan kurangnya akses kepada pendidikan.
Kejuaraan HWC diadakan setiap tahun, sebuah kompetisi sepakbola internasional, yang mempersatukan lebih dari 300.000 orang-orang yang punya permasalahan terkait ketunawismaan dan yang termarginalkan secara sosial untuk mendapatkan kesempatan sekali seumur hidupnya dan mewakili negaranya serta mengubah kehidupannya.
ADVERTISEMENT
HWC didukung oleh lembaga besar seperti UEFA, FIFPro, Uni Eropa, dll. Selain itu, dalam perjalanannya, HWC telah melahirkan Ambassador yang membantu mengusung tema perubahan sosial terkait tunawisma, seperti Eric Cantona, Didier Drogba, Rio Ferdinand, aktor Hollywood Colin Farrel dan penulis novel Trainspotting, Irvine Welsh.
Sedangkan Rumah Cemara adalah organisasi komunitas yang memimpikan Indonesia tanpa stigma dan diskriminasi di mana semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk maju, memperoleh layanan HIV dan NAPZA yang bermutu, serta dilindungi sesuai konstitusi. (Iman Herdiana)