Jabar Rencana Bangun Sekolah Ibu

Konten Media Partner
23 September 2018 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jabar Rencana Bangun Sekolah Ibu
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ilustrasi. (Pixabay)
BANDUNG, bandungkiwari – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggulirkan program sekolah bagi para ibu. Sasarannya ibu-ibu di pedesaan.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya menyatakan, program ini berawal dari keprihatinannya akan banyaknya para ibu yang putus sekolah.
Lewat program ini para ibu rumah tangga nantinya akan mengikuti sekolah selama dua sampai tiga bulan.
Menurut Atalia, pendidikan bagi ibu rumah tangga penting mengingat mereka menjadi pihak pertama yang memberikan Pendidikan pada anak. Sedangkan ilmu yang paling tinggi adalah ilmu yang didapat dari orang tua sendiri, seperti tata krama, sopan santun, nilai-nilai kejujuran hingga soft skill lainnya.
Selain itu, Atalia juga mengatakan bahwa para ibu cenderung kebingungan mengisi waktu luang mereka setelah mengantar anak mereka ke sekolah, sehingga sekolah ibu ini diharapkan menjadi solusi dalam mengisi quality time yang membangun kualitas perempuan Jabar.
ADVERTISEMENT
“Awal ide ini adalah bagaimana saya melihat banyak sekali para ibu yang putus sekolah, dan mereka nampaknya belum cukup mumpuni dalam membangun keluarga dimulai dari rumah sendiri,” kata Atalia, melalui siaran persnya.
Atalia menyampaikan hal tersebut di sela acara Pelantikan Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Kota, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, baru-baru ini.
“Kami kira ada baiknya para ibu rumah tangga ini belajar kembali terkait dengan ketahanan keluarga, bagaimana pembangunan perekonomian untuk mandiri, dan lain sebagainya. Kami sudah memiliki berbagai masukan, dan saya kira ini bisa dilakukan,” jelasnya.
Disinggung terkait target untuk pilot project program, Atalia menegaskan pihaknya akan menjadikan daerah terpencil di pedesaan sebagai target utama. Hal ini karena menurutnya perempuan di perkotaan dinilai sudah cukup mumpuni. Terlihat dari seringnya perempuan di perkotaan berkumpul untuk saling berbagi (sharing).
ADVERTISEMENT
“Kita akan coba justru di daerah-daerah yang terpencil, karena itu yang paling membutuhkan. Kalau di kota-kota besar itu nampaknya sudah mumpuni, bahkan mereka (perempuan di perkotaan) ketika berkumpul pun banyak sekali saling berbagi, sharing, dan lain sebagainya. Tapi di pedesaan itu menjadi target utama kami,” ujar Atalia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan agar para Bupati dan Walikota turut mendukung pembangunan sekolah perempuan ini.
Ia menjelaskan, program ini sebagai bentuk upaya perlindungan perempuan melalui edukasi. Para ibu rumah tangga nantinya akan mengikuti sekolah ini selama dua sampai tiga bulan.
Menurutnya, kurikulum program pendidikan ini masih dalam tahap pembahasan. Program ini menjadi salah satu langkah mensukseskan semangat Jabar Juara Lahir dan Batin. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT