Keluarga Ibu Imas Relakan Tanahnya Untuk Dibikin Jalan Ke Rumah Eko

Konten Media Partner
19 September 2018 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga Ibu Imas Relakan Tanahnya Untuk Dibikin Jalan Ke Rumah Eko
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hermana, perwakilan keluarga Ibu Imas yang merelakan tanahnya untuk jalan ke rumah Eko. (Utara Jaya)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Keluarga Ibu Imas, tetangga Eko Purnomo yang rumahnya terkurung bangunan tetangganya, merelakan tanahnya untuk dijadikan akses jalan menuju rumah Eko. Mereka sepakat memberikan sebagian tanahnya cuma-cuma untuk dijadikan jalan seluas 1x6 meter.
Hermana, perwakilan keluarga Ibu Imas, menuturkan pihaknya tidak menyadari berita tentang rumah Eko yang ramai belakangan ini ternyata tepat menempel dengan rumah yang kini ditempati Ibu Imas.
Menurutnya, rumah tersebut dikontrakan kepada orang lain, dan kemudian kosong sejak beberapa waktu lalu.
"Awalnya kami tidak mengetahui kalau kasus rumah Pak Eko itu bersebelahan dengan rumah Ibu Imas sehingga kami hanya memantau dan ikut prihatin. Tadi malam keluarga Ibu Imas katanya didatangi aparat untuk membicarakan masalah ini," tutur Hermana, usai mediasi di Kantor Kecamatan Ujung Berung, Rabu (19/9/2018).
ADVERTISEMENT
Sehari lalu, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung, Dadang Supriatna mendatangi lokasi rumah di RT 05 RW 06 Kelurahan Pasir Jati, Kecamatan Ujung Berung tersebut. Dia mengutarakan dua solusi alternatif untuk rumah Eko, di mana salah satunya memperlebar celah dari rumah Ibu Imas.
Hermana menegaskan pihak keluarga besar Ibu Imas tidak keberatan apabila sebagian lahan rumahnya diberikan untuk jalan. Bahkan turut merelakan sebagian bangunannya ikut dibongkar.
"Kami sambut gembira karena prinsipnya keluarga Ibu Imas ingin menolong, makanya waktu mediasi kami memberikan kesanggupan kami untuk memberikan akses jalan," ujarnya.
Namun, Hermana menyatakan bahwa pihak keluarga Ibu Imas hanya memberikan lahan saja. Mengenai teknis pembukaan jalan, ia mempersilakan pemerintah yang mengurusnya, termasuk biaya pengerjaan.
ADVERTISEMENT
"Selama kalau ada kerusakan bangunan perbaiki kembali, yang penting prinsipnya Mas Eko dapat akses jalan. Nanti mangga itu kami minta kepada pihak kecamatan yang memediasi nanti pelaksanaannya termasuk nanti kalau sertifikat harus di split dan sebagainya itu pihak kecamatan yang mengurus," bebernya.
Hermana berharap keikhlasan dari pihak keluarga Ibu Imas ini bisa menjadi bekal amal dan pengantar doa bagi Ibu Imas yang meninggal dunia tepat 50 hari lalu. Sehingga, pihak keluarga juga memberikan lahan lebih lebar untuk dijadikan jalan.
Padahal awalnya pihak kecamatan minta 50 cm. “Tapi keluarga Ibu Imas menilai kurang karena tidak bisa masuk keranda, jadi mungkin ditambah. Kebetulan hari ini 50 hari wafatnya Ibu Imas, mudah-mudahan menjadi do'a bagi almarhumah," katanya. (Utara Jaya)
ADVERTISEMENT