Kematian Haringga, Kepala Staf Kepresidenan Ingatkan Pemerintah Jangan Intervensi PSSI

Konten Media Partner
24 September 2018 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kematian Haringga, Kepala Staf Kepresidenan Ingatkan Pemerintah Jangan Intervensi PSSI
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko. (Utara Jaya)
BANDUNG, bandungkiwari - Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko angkat bicara soal insiden pengeroyokan hingga mengakibatkan tewasnya seorang suporter pada Minggu (23/9/2018). Dia mengatakan bahwa institusi pemerintahan jangan sampai melakukan intervensi terhadap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
ADVERTISEMENT
Seperti diinformasikan sebelumnya, insiden pengeroyokan terjadi sebelum pertandingan Persib melawan Persija digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Minggu (23/9/2018). Dalam kejadian peristiwa tersebut, seorang suporter dinyatakan meninggal dunia.
"Jangan pemerintah intervensi ke dalam PSSI, kita ingin tegaskan jangan sampai pesta olahraga ternodai oleh perilaku yang tidak baik," kata Moeldoko di Gedung Merdeka, Bandung, Senin (24/9/2018)
Moeldoko menegaskan dalam insiden tersebut seharusnya disoroti juga bagaiman soal sistem pengamanan di stadion ketika pertandingan berlangsung. Hal itu menjadi menjadi poin penting agar dievaluasi bersama, utamanya bagi aparat keamanan.
"Yang kita titik beratkan bagiamana menjaga keamanan dan ketertibannya," mantan Panglima TNI ini menegaskan.
Moeldoko mengimbau kepada semua pihak agar lebih peka menangkap gejala yang bisa menimbulkan konflik. Dalam pergerakan massa yang besar sepertihalnya pertandingan sepak bola di stadion, maka gesekan-gesekan kecil tidak menutup kemungkinan malah akan melibatkan banyak massa secara spontan.
ADVERTISEMENT
"Terkadang itu persoalan sepele yang mungkin belum terantisipasi bisa muncul menjadi besar. Bisa muncul semangat bersama untuk menjaga situasi," lanjutnya.
Moeldoko menuturkan dalam situasi tersebut aparat keamanan jangan hanya memposisikan dirinya sebagai penegak saja. Melainkan harus bisa mendistribusikan pemahaman kepada publik atau penonton di stadion bahwa keamanan merupakan tanggung jawab bersama.
Praktis, terang Moeldoko, dengan memberikan wawasan kepada masyarakat sekitar ataupun pengunjung stadion maka tugas pengawasan aparat keamanan juga sedikit terbantu. Karena kesadaran menjaga ketertiban di lingkungan sekitar dimiliki oleh seluruh masyarakat.
"Seharusnya jangan hanya di tumbuhkan ke satuan keamanan. Tapi dalam konteks atau kondisi publik dalam kondisi besar maka kesadaran harus terbangun bahwa situasi itu perlu membangun emosi bersama kesabaran bersama," katanya.(Utara Jaya)
ADVERTISEMENT