Komunitas Museum Asia Afrika dan Pelajar Peringati Lahirnya Pancasila

Konten Media Partner
2 Juni 2018 0:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komunitas Museum Asia Afrika dan Pelajar Peringati Lahirnya Pancasila
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Komunitas Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika dan pelajar Bandung menggelar refleksi kelahiran Pancasila di situs penjara Soekarno, Jalan Banceuy, Bandung, Jumat (1/6/2018). (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Komunitas Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika (SMKAA) dan kelompok pelajar Bandung menggelar refleksi kelahiran Pancasila, Jumat (1/6/2018).
Acara digelar di situs penjara Banceuy yang di masa kolonial menjadi ruang tahanan bagi Soekarno. Acara dibuka pukul 16.30 WIB, diawali dengan napak tilas situs penjara, pembacaan Pancasila, menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, dan menyanyikan lagu nasional.
Sementara para pelajar yang diajak SMKAA untuk mengikuti peringatan Hari Lahir Pancasila antara lain dari SMA 25, SMKN 8 dan SMA Al Gifari.
Koordinator kegiatan SMKAA untuk refleksi Pancasila, Aria Aulia, menjelaskan acara tersebut sebagai refleksi terhadap lairnya dasar negara. Menurutnya, Pancasila lahir dari jati diri bangsa yang tertuang dalam lima prinsip.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni penting bagi pengingat awal dirumuskannya lima sila.
Ia mengklaim, pihaknya tiap tahunnya selalu memperingati Hari Lahirnya Pancasila. Sebab Pancasila adalah dasar dari Dasasila Bandung Konferensi Asia Afrika.
“Tanpa adanya Pancasila tidak ada Dasasila itu sendiri," jelas Aria Aulia.
Menurut sejarah, gagasan mengenai lahirnya Pancasila muncul dalam sidang BPUPKI pada 1945. Sejumlah tokoh dianggap berperan dalam perumusan Pancasila. Salah satunya Soekarno.
"Kita merasa ada koneksi yang sangat dekat terhadap bapak bangsa Soekarno. Peringatan Pancasila saat ini penting melihat bagaimana sejarah panjang perjuangan para perintis kemerdekaan," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, juga digelar diskusi tentang sejarah lahirnya Pancasila. Pramukti Adi Bakti dari Asian African Reading Club mengatakan, selain Soekarno, ada tokoh-tokoh lain yang turut merumuskan falsafah negara itu.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, Soekarno memang yang membacakan idenya pada 1 Juni. Tokoh lain yang disebut turut mengusulkan Pancasila ialah Muhammad Yamin M Yamin dan Soepomo.
“Para tokoh itu sebenarnya punya gagasan yang sama," kata Pram.
Pram juga menuturkan proses perundingan lambang-lambang Pancasila yang akan disematkan pada lambang negara Republik Indonesia. Tokoh yang terlibat yaitu Ki Hajar Dewantara, Muhammad Yamin, Sultan Hamid II, Muhammad Natsir, R.M. Ng. Purbatjaraka dan lain-lain.
Di ujung acara, peringatan tersebut ditutup dengan buka puasa bersama. (Ananda Gabriel)