KPU Jabar Minta Waspada Peredaran Sembako di Bulan Ramadhan

Konten Media Partner
5 Mei 2018 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KPU Jabar Minta Waspada Peredaran Sembako di Bulan Ramadhan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ilustrasi politik uang (pixabay)
BANDUNG, bandungkiwari – KPU Jabar mengajak pemilih Pilkada Serentak 2018 untuk memerangi praktik politik uang, politik identitas, jual beli suara, dan menukar suara dengan sembako.
ADVERTISEMENT
Apalagi sebagian waktu kampanye Pilkada Serentak termasuk Pilgub Jabar bertepatan dengan Ramadhan dan Idul Fitri yang dikhawatirkan peredaran pilitik uang menguat, antara lain dalam bentuk peredaran kantong kresek berisi sembako.
Komisioner KPU Jabar Divisi SDM dan Hubungan Partisipasi Masyarakat, Nina Yuningsih mengingatkan, politik uang akan meningkat jika ada respons dari pemilih itu sendiri.
Menurutnya, di masyarakat ada anggapan pemberian uang dari calon pemimpin disebut 'asal karaos, kahartos, aya artos' seolah-olah menjadi pembenaran money politics.
Maka untuk mengatasi politik dalam bentuk sembako, Nina berharap peran aktif pemilih perempuan atau kaum ibu.
Menurutnya, kaum perempuan harus berani melawan tantangan itu dengan memahami pemilu dan peran sebagai pemilih.
"Meski kecewa terhadap pemerintah misalnya, kaum perempuan harus menggunakan hak pilih dengan baik," sebut Nina, di hadapan keluarga besar Kopri PKC Jabar pada acara sosialisasi Pilgub Jabar di Gedung BKM Jl. Burangrang Bandung, Jumat (4/5/2018), melalui siaran persnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan sosialisasi itu dihadiri perwakilan IPNU, GMNI, GMKI, Jaman, PWNU, dan Pengurus Persis Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
Ia menegaskan, dengan memilih, ada peluang untuk mengubah pemerintahan ke arah yang lebih baik. Begitu pula sebaliknya, apatisme tidak akan membawa perubahan.
"Bagaimanapun juga pemilu merupakan upaya memilih pemimpin, yang selanjutnya melahirkan kebijakan, dan kebijakan itu memberi peluang perubahan," ujarnya. (Iman Herdiana)