LAPAN: Tidak Ada Gangguan Angin di Waktu Lion Air Jatuh

Konten Media Partner
29 Oktober 2018 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 LAPAN: Tidak Ada Gangguan Angin di  Waktu Lion Air Jatuh
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pantauan satelit Lapan tentang arah angin. (Lapan)
BANDUNG, bandungkiwari - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Negara (LAPAN) membeberkan cuaca di sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada waktu penerbangan Lion Air yang dinyatakan jatuh.
ADVERTISEMENT
Lapan memantau tidak ada gangguan arah angin. Satu-satunya gangguan cuaca yang berdampak ke wilayah Indonesia umumnya dan Laut Jawa khususnya adalah siklon tropis yang terjadi di Filipina.
Anggota tim variabilitas iklim 2018 Pusat Sains dan Teknologi Atsmosfer (PSTA) LAPAN, Erma Yulihastin, siklon tropis di Filipina tersebut hanya berdampak terjadinya pembentukan awan hujan di Indonesia pada sepekan terakhir.
Sementara untuk arah angin, didominasi oleh angin timuran dari Australia dan ada peralihan dengan adanya angin dari Asia yang masuk ke Laut Jawa.
"Kalau lihat dari kondisi di Laut Jawanya sendiri selama sepekan terakhir, itu masih dominan angin timuran atau angin musim kemarau. Sehingga memang seharusnya tidak terlalu banyak potensi cuaca ekstrim di laut yang disebabkan karena anginnya masih dominan angin timur seperti itu," kata Erma, melalui telepon, Bandung, Senin (29/10/2018).
ADVERTISEMENT
Rekaman hasil prediksi dari Sadewa LAPAN pada pukul 06.00 WIB tadi, memperlihatkan kondisi angin pada ketinggian sekitar 1,5 Kilometer per jam dengan kekuatan antara 1 - 2 meter per detik.
Untuk kondisi awan, satelit menunjukkan bahwa awan terkonsentrasi dari utara Jakarta dan tidak tertangkap adanya awan badai dalam skala meso seperti Tornado, puting beliung, angin darat dan laut.
Erma menuturkan untuk mengetahui gangguan cuaca dalam secara rinci, dibutuhkan analisa terhadap cuaca dalam skala lokal. Hal itu untuk mengetahui potensi cuaca yang dapat membangkitkan tubulensi parah semisal wind brust (angin yang memotong jalur) atau down brust (angin cepat dari dari atas ke bawah).
"Diperlukan analisa secara lebih dalam untuk hal ini mengingat kondisi cuaca secara lokal, sehingga kemungkinannya dapat diketahui," ujar Erma.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG), sebelumnya telah menyatakan bahwa pada peristiwa jatuhnya pesawat milik maskapai penerbangan Lion Air yang jatuh disekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat tidak ditemukan gangguan cuaca.
Sebelumnya pesawat type B737 Max dengan nomor penerbangan JT 610 itu dilaporkan hilang kontak seikar pukul 06.33 WIB saat melakukan penerbangan dari Bandar Udara Soekarno - Hatta, Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang.
Pada saat ini proses evakuasi terhadap pesawat milik maskapai Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP tengah berlangsung. Informasi yang tersiar, pesawat sempat meminta return to base sebelum hilang dari jangkauan radar. (Arie Nugraha)