LIPI Bikin Teknologi Limbah Cair & Bioplastik untuk Bersihkan Citarum

Konten Media Partner
25 Maret 2019 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sungai Citarum yang melintasi perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur, Jawa Barat. (Iman Herdiana)
zoom-in-whitePerbesar
Sungai Citarum yang melintasi perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur, Jawa Barat. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengklaim pihaknya berhasil menerapkan teknologi pengolahan limbah cair produk tahu secara anaerobic dengan teknik multi-tahap di sentra industri tahu di Giriharja, Kabupaten Sumedang.
ADVERTISEMENT
Teknologi ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi limbah cair yang mencemari Sungai Citarum.
“Limbah yang dihasilkan menjadi layak buang ke sungai dan biogas yang dihasilkannya telah digunakan oleh 88 rumah tangga di sekitarnya. Teknologi ini juga bisa diaplikasikan untuk penanganan kotoran hewan,” peneliti LPTB LIPI Neni Sintawardani di Bandung, Senin (25/3).
Untuk penanganan limbah industri tekstil yang menjadi penyebab turunnya kualitas air sungai Citarum, LIPI telah mengembangkan satu metode yang lebih mudah dan cepat untuk memonitor zat-zat yang terkandung pada zat pewarna tekstil.
“Metode ini menekan biaya monitoring dan hasilnya sesuai standar nasional dan internasional. Ada delapan peneliti monitoring yang mengembangkan metode pemantauan berbasis Green Analytical Chemistry (GAC). Termasuk di dalamnya prosedur teknis analisis residu pestisida, polutan logam berat serta sensor kimia,” kata peneliti LPTB LIPI, Willy Cahya Nugraha.
ADVERTISEMENT
Sementara peneliti LPTB LIPI lainnya, Hanif Dawam Abdullah mengungkapkan, untuk pengurangan limbah plastik, pihaknya telah mengembangkan bio-plastik sebagai alternatif untuk menggantikan plastik biasa.
“Bio-plastik tersebut berbasis pati yang mudah diurai mikroba alami dengan cepat. berpeluang menjadi solusi limbah plastik saat ini,” ujarnya.
Untuk diketahui, Sungai Citarum yang memiliki panjang mencapai 297 kilometer serta melintasi 12 kabupaten/kota dan 133 kecamatan, menjadi urat nadi kehidupan warga Jawa Barat. Namun pencemaran menjadi permasalahan akut di sungai terpanjang di wilayah Jabar ini.
Sementara pemerintah menargetkan agar Sungai Citarum bisa menjadi sumber air minum bagi setidaknya 28 juta orang yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai tersebut. (Ananda Gabriel)