Lomba Bikin Karedok Tanpa Menghasilkan Sampah, Penilaian Tidak Hanya Rasa dan Tampilan

Konten Media Partner
17 Desember 2018 9:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lomba Bikin Karedok Tanpa Menghasilkan Sampah, Penilaian Tidak Hanya Rasa dan Tampilan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Lomba bikin karedok zero waste di Bandung. (Utara Jaya)
BANDUNG, bandungkiwari - Sebuah ajang perlombaan kuliner pada umumnya akan mengacu pada rasa dan tampilan makan yang dibuat oleh kontestan untuk menentukan sang pemenang. Namun, kriteria penilaian berbeda diberlakukan oleh Sekolah Ibu PKS Kota Bandung saat menggelar lomba membuat karedok, makanan khas Sunda yang mirip lotek atau pecel.
ADVERTISEMENT
Sejak Minggu (16/12/2018) pagi, ratusan peserta yang merupakan kaum ibu ‎sudah bergerombol di GOR Pajajaran Bandung. Mereka terus berdiskusi strategi membuat karedok, lantaran sarat utama untuk penilaiannya yakni harus mampu minim menghasilkan nol sampah atau lebih populer disebut zero waste.
"Yang paling green, karena ini kan green chalenge jadi yang paling habis masakannya karena kan suka ada sisa juga, terus yang nggak ada sisa ga ada sampah," ucap Sinta Ratna Dewi, ketua panitia lomba, Minggu (16/12/2018).
Menurut Sinta, para juri tetap akan melihat tampilan karedok yang disajikan oleh peserta, lalu akan dicicipi kualitas rasa yang dihasilkan. Namun, selain itu juga dinilai kepiawaian peserta dalam meminimalisir sampah dari proses pembuatn karedok.
ADVERTISEMENT
Sinta menuturkan, pihak panitia tidak menyediakan semua kebutuhan untuk membuat karedok. Beragam bahan, bumbu hingga peralatan mengolah karedok dibawa oleh masing-masing peserta.
‎"Jadi karedok zero waste itu ibu-ibu bawa ulekan sendiri dari rumah, bawa sendok, tumblr, misting. Jadi ga ada sampahnya. Makanya kalau bisa makanannya juga harus habis, itu jadi penilaian juri," jelasnya.
Lomba membuatan karedok 'zero waste' ini juga sekaligus menjadi penanda deklarasi Balad Kang Pisman, dalam rangka mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengkampanyekan gerakan Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) guna mengelola sampah.
‎"Untuk yang diadakan sekarang ini sebenernya 1.000 Balad Kang Pisman, ditandai dengan karedok zero waste. Jadi diharapkan peserta juga sadar setelah meninggalkan dari sini ga meninggalkan sampah," katanya. (Utara Jaya)
ADVERTISEMENT