Mendongeng Bisa Menambah Percaya Diri Anak

Konten Media Partner
13 Oktober 2019 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang siswa sedang tampil dalam kontes mendongeng di Bandung, Sabtu (12/10). (Foto: Assyifa)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang siswa sedang tampil dalam kontes mendongeng di Bandung, Sabtu (12/10). (Foto: Assyifa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BANDUNG, bandungkiwari - Konsep mendongeng, yang akhir-akhir ini dikenal dengan istilah asing ‘storytelling’ ternyata bisa menambah percaya diri anak-anak. Inilah yang menjadi alasan Stamford School Bandung untuk menggelar kembali lomba mendongeng di kalangan anak sekolah, mulai dari taman kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
ADVERTISEMENT
Kontes storytelling yang membawa tema 'Speaking from the Heart' ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan public speaking (berbicara di depan umum) peserta. Kepala Sekolah Stamford School, Peter Darmawan, mengatakan kemampuan public speaking ini berkaitan erat dengan jiwa kepemimpinan siswa."Kalau kita bisa public speaking, otomatis percaya diri kita juga tambah tinggi dan dapat menambah personal branding," ujar Peter saat ditemui di Stamford School, Sabtu (12/10).
Sekitar 80 siswa mengikuti 9th Annual English Storytelling Contest yang ikut dalam kontes ini. Mereka adalah siswa dari taman kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dibagi menjadi empat kategori perlombaan. Tak hanya siswa Stamford School, kontes ini juga diikuti oleh siswa sekolah lainnya, khususnya di Kota Bandung, seperti Darul Hikam, Nurul Fikri Boarding School, serta Al-Irsyad.
ADVERTISEMENT
Peter menuturkan, kontes ini dapat digunakan oleh para siswa sebagai platform untuk menguji diri sendiri dalam kompetensi berbicara di depan umum. Hal ini juga diapresiasi oleh para guru dan juga juri. Para juri sepakat, bahwa untuk dapat berdiri di atas panggung dan berbicara di hadapan penonton bukanlah hal yang mudah.
Bagi siswa preschool, peserta sudah disediakan teks untuk diceritakan kembali di atas panggung. Sementara, bagi peserta yang telah menduduki kelas 3-6 Sekolah Dasar (SD), akan disediakan tiga buah gambar untuk kemudian dikembangkan menjadi sebuah cerita. "Seperti stimulus," ujar Kepala Kurikulum SD di Stamford School, Carolyn Sulaeman.
Siswa ditingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan SMA pun harus membuat cerita secara berkelompok berdasarkan salah satu tema dari sepuluh tema yang telah disiapkan. Para peserta diberikan waktu selama dua jam untuk menuliskan cerita yang akan ditampilkan di depan juri. Menurut Kepala Sekolah Stamford School, Peter Darmawan, hal ini dapat meningkatkan kolaborasi dan kerjasama siswa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut Carolyn, kontes ini juga diharapkan dapat membentuk pertemanan antar siswa atau bahkan guru. "Untuk murid kami bergaul dengan teman yang baru, yang interest-nya sama," katanya. Namun, menurut Carolyn, jumlah peserta pada 9th Annual English Storytelling Contest kali ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesibukan dari masing-masing sekolah.
Dalam kegiatan 9th Annual English Storytelling Contest, selama sekitar 3-5 menit para peserta menunjukkan kemampuannya di depan juri. Ada beberapa hal yang menjadi aspek penilaian, seperti clarity, pronounciation, hingga ekspresi. Cara penulisan cerita bagi siswa kelas 3-6 SD, serta siswa SMP dan SMA pun menjadi faktor penilaian.
Kontes storytelling yang menghadirkan 5 juri dari Argentina, Amerika, dan Indonesia ini juga menghadirkan berbagai stand dan booth pendidikan. Di antaranya adalah Periplus dan The British Institute.
ADVERTISEMENT
Setiap kategori perlombaan masing-masing memiliki tiga juara. Peringkat pertama kategori preschool diraih oleh Mochamad Audy. Sementara, dalam kategori lower primary atau siswa kelas 1 dan 2 SD, peringkat pertama diduduki oleh Btari Adya Kalinda. Peringkat pertama pada kategori upper primary berhasil diraih oleh Alena Zakira dan Almira Hasna. Kategori yang terakhir, yaitu kategori secondary dimenangkan oleh Nahla Troys. (Assyifa)