Modifikasi Otomotif Bandung, dari Taksi Muka 2 hingga Mobil Roda 8

Konten Media Partner
20 Januari 2019 11:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Modifikasi Otomotif Bandung, dari Taksi Muka 2 hingga Mobil Roda 8
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Rony Gunawan dan taksi modif beroda 8. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Setelah sukses menghadirkan Toyota New Limo bermuka dua pada Januari 2018, Rony Gunawan, pengusaha taksi Gemah Ripah asal Bandung, kembali hadir dengan sedan beroda delapan.
Modifikasi ekstrem tersebut dilakukan pria berusia 72 tahun itu di pool taksi miliknya di kawasan Babakan Cibeureum, Kota Bandung. Mobil Rony memiliki enam roda terletak di bagian belakang dan dua di bagian depan.
Walau sudah dimodifikasi, armada taksi yang diambil dari Toyota All New Limo generasi ketiga produksi 2013 ini, tidak ada perubahan pada bagian mesin.
"Hanya bagian eksteriornya dicat, rodanya ditambah, sasisnya ada perubahan pada bagian pintu yang berubah," ujar Rony saat ditemui Bandungkiwari.
Rony mengatakan, modifikasi dilakukan sejak 29 Agustus 2018. Sama seperti pendahulunya 'si muka dua', mobil beroda delapan ini ditargetkan rampung akhir Januari 2019.
ADVERTISEMENT
"Tinggal di bagian interiornya saja. Mudah-mudahan selesai seperti yang pertama, waktu itu beresnya juga Januari," katanya.
Siapa sangka modifikasi tersebut dilatari sulitnya persaingan di dunia transportasi. Rony spontan memodifikasi mobil taksi yang menganggur di garasi Rony.
Modifikasi Otomotif Bandung, dari Taksi Muka 2 hingga Mobil Roda 8 (1)
zoom-in-whitePerbesar
Taksi muka dua milik Rony Gunawan dan taksi modif beroda 8. (Ananda Gabriel)
"Awalnya saya bikin modif mobil muka dua karena di pool kita banyak taksi yang tidak beroperasional. Iseng saja saya bongkar dua mobil jadi satu," ujarnya.
Saat membuat mobil bermuka dua, Rony memanggil dua orang tukang las. Mobil buatan tahun 2012 dibelah jadi dua. Bagian ekor dibuang, hanya mempertahankan bagian depan yang berisi mesin dan transmisi saja.
"Setelah selesai dimodif, saya panggil dua tukang catnya. Jadi hanya empat orang saja yang mengerjakan modifikasi," katanya.
ADVERTISEMENT
Rony mengaku tak punya kemampuan menggambar. "Saya tidak bisa gambar, desain juga tidak bisa. Semuanya diukur pakai penggaris saja," ujarnya.
Setelah mobil muka dua rampung, beberapa bagian mobil ada yang masih tersisa. Waktu itu, Rony berencana ingin membuat sofa dari bangkai mobil.
"Kan ada sisanya bagian belakang. Waktu itu rencana mau dibikin sofa. Kalau bikin roda delapan dengan enam di bagian belakang bagaimana, kemudian kita coba dulu akhirnya bisa. Dananya habis Rp 80 juta," kata Rony menjelaskan proses pembuatan mobil beroda delapan.
Rony mengaku ingin mengantongi surat izin jalan agar mobil bisa digunakan layaknya kendaraan konvensional. Juga sebagai penglipur lara di tengah kemerosotan usaha taksi miliknya.
"Kalau bisa mobil ini digunakan di jalan raya. Jadi kalau ada pameran tidak perlu lagi sewa towing. Kalau yang muka dua kan harus pakai towing karena enggak boleh dipakai di jalan raya. Harga sewanya kan mahal," katanya. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT