Pasien Obesitas Sunarti Dipindah ke Ruangan Khusus di RSHS

BandungKiwari
Bandung hari ini. Literacy. Community - Partner Kumparan 1001 Media e-mail: [email protected]
Konten dari Pengguna
4 Februari 2019 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BandungKiwari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pasien obesitas Sunarti di atas ranjang rawat RSHS dipindahkan ke ruangan khusus. (Arie Nugraha)
zoom-in-whitePerbesar
Pasien obesitas Sunarti di atas ranjang rawat RSHS dipindahkan ke ruangan khusus. (Arie Nugraha)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Obesitas atau penyakit kegemukan menjadi masalah serius yang dihadapi Sunarti, pasien perempuan yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sejak 31 Januari 2019. Pasien pemilik bobot 148 kilogram dan tinggi badan 150 centimeter dari Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, rujukan dari RSUD Karawang itu mengalami keluhan sesak napas. Awalnya Sunarti ditangani di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSHS. Namun untuk meningkatkan perawatan, Sunarti memerlukan ruangan khusus perawatan. Maka ia pun dipindahkan ke ruang rawat inap Fresia 2 RSHS. Pemindahan Sunarti dilakukan sehari setelah ia dirawat di IGD, yakni Jumat (01/02/2019) pukul 18.00 WIB. Pemindahan dilakukan dengan cara mendorong Sunarti yang terbaring di ranjang perawatan. Menurut Kepala IGD RSHS Bandung Dodi Tavianto, pemindahan dilakukan agar tahapan pemeriksaan medis dapat dilakukan lebih detail dan berkelanjutan. Sebab, jelas Dodi, penanganan tindakan medis IGD terhadap Sunarti hanya bersifat pertolongan pertama. “Kita pasti akan menggali lebih dalam lagi. Kalau di IGD, pemeriksaan hanya boleh dikatakan seadanya. Kita hanya mengacu ke keluhan utamanya, tapi kalau sudah diruangan kita bisa periksa lebih banyak lagi,” kata Dodi di Bandung, Minggu (3/2/2019). "Kan kalau di ruangan (rawat inap) kita bisa konsultasi dengan bagian gizi dan lain sebagainya bersama bidang-bidang yang terkait, bagaimana penanganan medisnya di samping keluhan utamanya sesak tadi," kata Dodi.
ADVERTISEMENT
Dodi menjelaskan saat di IGD, Sunarti diperiksa contoh darah untuk menganalisa kadar gas darah dan pemeriksaan echo cardeografi yang hasilnya masih dalam batas normal. Fungsi ginjal, darah, gas darah seperti karbondioksida dan oksigen dianggap tidak ada gangguan berarti. Namun dalam pemeriksaan echo cardeografi, Dodi mengatakan diketahui terdapat hipertensi hadysis (HHD) yaitu gangguan pada organ jantung yang disebabkan tekanan darah tinggi. Gangguan organ jantung tersebut ungkap Dodi adalah penebalan dinding jantung yang diakibatkan kegemukan (obesitas). "Tapi tidak akan sampai menyebabkan satu gangguan medis yang bermakna kalau melihat hasil echo cardeografinya," ujar Dodi. Untuk penanganan sesak nafas dan pengganti makanan saat perawatan di IGD, petugas medis memasang alat bantu pernapasan untuk menyalurkan oksigen dan pemberian infus. Kondisi terakhir pasien sebelum dipindahkan ke ruang rawat inap dianggap baik dan masih bisa diajak berbincang. (Arie Nugraha)
ADVERTISEMENT