PD Kebersihan Akui Sulit Sosialisasi Soal Pengurangan Sampah Tanpa Dukungan APBD

Konten Media Partner
8 Januari 2019 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PD Kebersihan Akui Sulit Sosialisasi Soal Pengurangan Sampah Tanpa Dukungan APBD
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Logo Kota Bandung (kiri) dan patung badak putih di Taman Balai Kota Bandung. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Pengelolaan sampah di Kota Bandung saat ini dilakukan PD Kebersihan, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMD) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Salah satu program meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan sampah bagi masyarakat Kota Bandung adalah gerakan Kang Pisman. Namun gerakan ini tidak didanai APBD Kota Bandung.
Direktur Utama PD Kebersihan Deni Nurdyana Hadimin mengakui, seharusnya program Kang Pisman yang merupakan program 100 hari pemerintahan Oded M Danial dan Yana Mulyana didukung anggaran dinas atau APBD.
Kang Pisman sendiri kependekan dari Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan sampah. Program ini mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah organik dan non-organik. Program ini merupakan gerakan 100 hari pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial dan Yana Mulyana yang ditutup awal Januari lalu.
ADVERTISEMENT
“Harusnya APBD sama dinas, ya. Selama ini program 100 hari dan kemarin 2018 masih pakai biaya PD Kebersihan di sosialisasi,” kata Deni Nurdyana Hadimin, baru-baru ini di Bandung.
Namun ia menyatakan, tahun ini program sosialisasi sudah dianggarkan meski tidak langsung melalui PD Kebersihan, melainkan melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung. Jadi ia optimis meski program 100 hari Kang Pisman sudah ditutup, tapi masih akan berkesinambungan ke depannya.
“Tahun ini sudah masuk APBD di DLHK, ini akan tetap berkesinambungan ke depan,” katanya.
Dalam program Kang Pisman, PD Kebersihan merupakan salah satu inisiatornya. Ia mengaku mendapat dukungan dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota, dinas-dinas di Pemkot Bandung maupun kewilayahan, perusahaan dan masyarakat atau relawan.
ADVERTISEMENT
Deni menyebut, Kang Pisman didukung oleh hampir 2.000 relawan. Ia mengklaim, relawan tersebut dibentuk dengan sendirinya atas kasadaran sendiri.
Banyaknya relawan yang mendukung Kang Pisman membuat Wali Kota Oded yakin gerakan ini tidak akan mati. Menurutnya, gerakan Kang Pisman justru akan terus hidup di masyarakat.
“Suatu saat Kang Pisman gerakan yang betul-betul disadari warga Bandung, itu penting. Saya sampaikan tadi terpenting nanti Kang Pisman ini menjadi sebuah peradaban baru di Kota Bandung, itu yang terpenting,” tandas Oded, dengan nada yakin dan serius.
Disinggung mengenai dukungan APBD pada gerakan Kang Pisman untuk ke depannya, Oded mengaku sudah menganggarkannya. “Sudah disiapkan di dinas terkait 2019,” ujarnya.
Tapi gerakan 100 hari Kang Pisman menurutnya sudah berjalan baik walau tanpa APBD. Ia menyebut semua lapisan masyarakat mendukungnya, mulai dari pengusaha, instansi pemerintah, bank dan lainnya.
ADVERTISEMENT
“Dan saya yang luar biasa respons positif dari warga Bandung terutama penguasa itu luar biasa. Misalnya untuk mencacah saya sudah ngobrol dengan Pindad, ngobrol dengan teman-teman pengusaha, mereka luar biasa memberi respons positif dan siap memberikan banyak sponsor donator tentang Kang Pisman,” katanya.
Sehingga ia yakin dengan ambisi mengurangi sampah Kota Bandung mencapai 50 persen. “Insya Allah,” tegasnya. (Iman Herdiana)