Pelecehan Seksual Buruh Perempuan Kurang Jadi Perhatian

Konten Media Partner
29 April 2019 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demo buruh di Bandung. (Iman Herdiana)
zoom-in-whitePerbesar
Demo buruh di Bandung. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Perlindungan terhadap kaum buruh perempuan dinilai masih kurang. Salah satu masalah yang dihadapi buruh perempuan di tempat kerja antara lain pelecehan seksual dan diskriminasi.
ADVERTISEMENT
Menurut Koyah, dari Gerakan Rakyat Anti Kapitalis (Gerak), mengungkapkan hasil riset yang dilakukan Perempuan Mahardika 2017. Riset tersebut mengambil sampel penelitian buruh perempuan di Cakung, Jakarta Timur.
Koyah mengatakan, penelitian menyatakan banyak pekerja perempuan yang mengalami pelecehan seksual secara verbal maupun fisik, misalnya buruh garmen. Pelecehan dilakukan oleh manajemen maupun karyawan.
Menurutnya, hal serupa juga terjadi di daerah lain, termasuk di Jawa Barat. “Dalam penelitian tersebut, perempuan yang mengalami pelecehan seksual baru di Cakung saja, belum di daerah lainnya,” kata Koyah, dalam konferensi pers pra-Hari Buruh Internasional (May Day), di Bandung, Senin (29/4).
Penelitian juga mengungkapkan, buruh yang mengalami pelecehan seksual tidak bisa berbuat banyak. “Mereka malu mengungkap, tak dapat hak bersuara. Perempuan tak bebas bersuara di pabriknya sendiri,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara hak-hak normatif buruh perempuan juga masih banyak yang dilanggar. Koyah mencontohkan, belum semua buruh perempuan yang terpenuhi hak cuti hamilnya atau cuti sakit haid.
Untuk dapat cuti hamil dan cuti sakit haid, buruh perempuan harus mengurus berkas persyaratan yang ribet. Karena kondisi ini, kesehatan buruh perempuan menjadi rentan.
Diskriminasi juga dilami buruh dengan perbedaan orientasi seksual. Mereka sering menjadi olok-olok dan juga pelecehan. “Tak ada yang melindungi dari diskriminasi dan pelecehan tersebut,” ujarnya.
Maka untuk menyuarakan kondisi diskriminasi yang dialami buruh perempuan, Koyah dan kawan-kawan akan menyuarakannya di hari buruh Rabu 1 Mei 2019 nanti. (Iman Herdiana)