news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pembangunan Kolam Renang di Gedung Pakuan karena Gubernur Cedera Lutut

Konten Media Partner
15 November 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Ananda Gabriel)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Pembangunan kolam renang senilai Rp 1,5 Miliar di rumah dinas Gubernur Jawa Barat atau Gedung Pakuan, ternyata tidak terlepas dari cedera lutut yang dialami Ridwan Kamil.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Umum Setda Jabar, Iip Hidajat. “Karena Pak Gubernur (Ridwan Kamil) cedera lutut, dokter menyarankan agar tidak berolahraga lari atau olahraga motorik impact. Lalu disarankan rutin tiap hari berenang saja,” katanya melalui keterangan pers yang disebarkan ke media, Jumat (15/11).
Namun, kata Iip, ada sejumlah ASN dan petugas yang berkantor di Gedung Pakuan. Mereka, kata Iip, juga bisa menggunakan fasilitas tersebut. “Gubernur terdahulu juga pernah membangun gedung olahraga yang ada lapangan tenis dan basket,” katanya.
Ridwan Kamil mengiyakan bahwa pembangunan kolam renang itu ada kaitan dengan dengan kondisi kakinya.
"Jadi penambahan fasilitas olahraga itu sesuai kebutuhan. Kebutuhannya sangat nyata, kaki saya itu cedera yang bagian kiri. Dokter menyarankan supaya bisa fit sebagai gubernur Jawa Barat, tidak boleh lagi berolahraga yang sifatnya impact, seperti lari, loncat dan sebagainya," kata Emil ditemui usai menghadiri rapat paripurna DPRD Jabar, Jumat (15/11).
ADVERTISEMENT
Dokternya, kata Emil, merekomendasikan agar dirinya harus menyesuaikan kebutuhan olahraga. “Harus terapi dengan yang namanya berenang. Maka dalam rutinitas masterplan perbaikan Gedung Pakuan, saya arahkan dan disetujui dengan membuat kolam yang juga tidak terlalu besar," ujarnya.
Emil mengklaim tujuan renovasi kompleks rumah dinasnya bukan ajang menghamburkan anggaran. Namun lebih menyesuaikan pada kebutuhan. "Kedua, yang namanya semua urusan Pakuan memang akan berlangsung setiap tahun karena ini bangunan bersejarah yang harus dirawat, disempurnakan," katanya.
Emil mengelak soal besarnya anggaran membangun kolam renang tersebut. Dia mengaku tidak tahu persis berapa anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk pembangunan ini. Namun secara umum ia menjelaskan ada beberapa bagian area rumah dinas yang direnovasi.
"Saya tidak hafal detailnya karena mata anggaran yang ada di Pakuan itu banyak, kalau mau detail tanya ke kontraktornya. Kan anggarannya ada buat pengaspalan, ada buat perbaikan taman. Jadi kegiatan anggarannya satu cuma kegiatannya banyak seperbanyak dari anggaran itu salah satunya pembuatan kolam," ujarnya. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT