Pemkot Bandung: Parade Lintas Agama Pemicu Wisata Keagamaan

Konten Media Partner
3 Februari 2020 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Forum Organisasi Masyarakat Islam (Formasi) Jawa Barat dan sekelompok organisasi masyarakat (ormas) Islam lain menggelar aksi demonstrasi di depan Balai Kota Bandung, Senin (3/2). Mereka mendesak Pemerintah Kota Bandung membatalkan Parade Kerukunan Lintas Agama.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, seperti apa sih parade ini?
Melalui laman Humas Kota Bandung, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan (Kesra) Kota Bandung, Bambang Sukardi menjelaskan Parade Kerukunan Lintas Agama bertema “Kota Bandung Rumah Bersama, Milik Kita Bersama” ini akan digelar Sabtu, 15 Februari 2020 mendatang.
Selain parade kendaraan hias, acara ini juga bakal dimeriahkan dengan kuliner dan deklarasi bersama.
Menurut Bambang, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Bandung memelihara dan meningkatkan situasi Kota Bandung yang kondusif. Selain itu, parade ini juga dalam rangka mewujudkan visi Kota Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera, dan Agamis.
"Rangkaiannya dimulai dengan jalan bersama Wali Kota Bandung dengan Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat dari Hotel Savoy Homan ke Panggung Kehormatan. Kemudian ada atraksi kesenian, lalu defile dengan berbagai macam potensi keagamaan dan lima Kampung Toleransi," ujar Bambang di Bandung, Selasa (21/1)
ADVERTISEMENT
Bambang berharap, kegiatan tersebut menjadi pemicu untuk kegiatan wisata keagamaan di Kota Bandung. "Tidak hanya dalam membina kerukunan, tetapi bisa bersinergi terutama dengan program-program pariwisata. Mudah-mudahan bisa mendongkrak PAD (Pendapatan Asli Daerah) juga," katanya.
Pernyataan senada disampaikan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung, Ahmad Suherman. Menurutnya, Parade Lintas Agama ini bisa membuktikan Kota Bandung sebagai kota yang toleran dan rukun.
"Kita bisa memperlihatkan inilah rukunnya dan tolerannya di Kota Bandung. Bahkan ada kolaborasi antara seni religi dengan budaya. Mudah-mudahan agenda seperti ini bisa diperdalam untuk menjadikan Kota Bandung sebagai kota religi dan kultur bagi wisatawan," tuturnya.
Adapun Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Yusuf Umar menyatakan kesiapannya mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut. Pihaknya sudah menginstruksikan ke seluruh Kantor Urusan Agama untuk mengkoordinir peserta.
ADVERTISEMENT
"Masing-masing kecamatan sudah kami instruksikan, didukung camat juga. Mari kita tunjukkan bahwa Bandung anti radikalisme dan kota yang sangat toleran," katanya. (rls/febriyan)