Pendataan Nomor Telepon RT/RW se-Kota Bandung Dicurigai Politis

Konten Media Partner
5 Juni 2018 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendataan Nomor Telepon RT/RW se-Kota Bandung Dicurigai Politis
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Tiga pasangan calon wali kota Bandung berjanji tidak akan menggunakan politik uang dan mempolitisisasi SARA sebagai strategi meraup suara. Janji ini dideklarasikan di Hotel Horison, Bandung, Rabu (14/2/2018). (Foto:Asep)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Tim pemenangan Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat curiga dengan program 'SMS Blast' yang dijalankan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung kepada RT/RW se-Bandung.
Untuk diketahui, Diskominfo Kota Bandung melayangkan surat resmi kepada Bagian Pemerintahan Kota Bandung tertanggal 16 Mei 2018 lalu. Surat ini berisi permintaan nomor telepon aktif ketua RT dan RW se-Kota Bandung. Adapun maksud surat tersebut yakni untuk mengirimkan 'SMS Blast' sebagai upaya mempermudah koordinasi.
Ketua Tim Advokasi pasangan Nurul-Ruli (Chairul Yaqin Hidayat), Firman Suhud Arifin, menyatakan permintaan nomor telepon terhadap lebih dari 1.500 RW dan 9.000an Ketua RT‎ tersebut berbau muatan politis. Dia khawatir data tersebut digunakan sebagai sarana kampanye hitam.
“Ini indikasi pengakomodiran data RT dan RW digunakan pasangan calon lain.‎ Kenapa tidak dari dulu, tetapi malah menuju pilkada dengan dalih arus informasi supaya menjadi cepat," kata Firman di Posko Pemenangan Nuruli, Jalan Tamblong, Bandung, Senin (4/6/2018).
ADVERTISEMENT
Tim Nurul-Ruli kemudian melayangkan surat resmi kepada Diskominfo pada Senin (4/6/2018) pagi. Surat tersebut intinya meminta penghentian permintaan data nomor telepon ketua RT dan RW‎ saat masa kampanye Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2018.
"Kami meminta penghentian, karena di lapangan menimbulkan kegaduhan di lapangan karena di RT dan RW ada yang mempertanyakan," tim advokasi pasangan Nurul-Ruli lainnya, Unoto Dwi Yulianto,
“Kami khawatir akan digunakan untuk kampanye terselubung, ‎atas urgensi apa diminta sekarang, sementara kita tahu mau ada pilkada,” lanjutnya.
Unoto menjelaskan adanya pengakomodiran nomor telepon ketua RT dan RW tersebut berpotensi menjadi media untuk propaganda dari kandidat lain yang mempunyai akses kepada Pemkot.
Kandidat lain tersebut, sambung dia, tidak lain calon wali kota nomor urut 2, Yossi Irianto yang merupakan mantan Sekertaris Daerah (Sekda) serta calon nomor urut 3, ‎Oded Muhammad Danial sebagai Wakil Wali Kota aktif periode 2013-2018.
ADVERTISEMENT
"Khawatir diselewengkan dan dikirimkan sms blast soal pencapaian kota Bandung, yang tujuannya menggiring opini bahwa salah satu paslon turut ada dalam pencapaian tersebut,‎" terangnya. (Utara Jaya)