Vivian Hasnah, Alumnus Unpad Berprestasi Korban Lion Air JT-610

Foto Vivian Hasnah Afifah (23) bersama Ibunda, Neuis Marfuah. (Iman Herdiana)

BANDUNG, bandungkiwari – Ibunda Vivian Hasnah Afifah, Neuis Marfuah, tampak berusaha tegar saat menerima sejumlah pelayat di rumahnya, Komplek Griya Bandung Asri, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/10).

Vivian (23) merupakan salah satu korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat. "Saya sudah ikhlas," kata Neuis kepada wartawan, Selasa (30/10).

Meski belum ada informasi keberadaan anaknya, Neuis masih menggantungkan asa kepada Tim SAR gabungan. Ayah Vivian, Nandang Suratman, sudah bertolak ke Jakarta untuk mengetahui langsung informasi tentang evakuasi korban pesawat nahas tersebut sesaat setelah mendapat kabar tentang tragedi itu pada Senin petang (29/10).

Vivian merupakan alumnus Program Studi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran (Unpad). Perempuan kelahiran 14 Desember 1994 itu dikenal aktif berkegiatan di AIESEC perwakilan Bandung, sebuah organisasi internasional yang membantu mengembangkan potensi kepemimpinan generasi muda.

Setelah menamatkan studinya di Unpad, Vivian terlibat aktif di AIESEC Internasional yang berada di Jakarta. Dia sempat bekerja di sebuah perusahaan startup sebelum akhirnya berhenti dan memutuskan membangun perusahaan startup secara mandiri.

Menurut sang Ibunda, Vivian kerap kali pergi ke Bangka Belitung untuk mengerjakan proyek startup-nya tentang promosi wisata Bangka Belitung yang bekerja sama dengan pemerintah daerah. Namun, petaka terjadi dalam penerbangan Vivian kali ini untuk menghadiri rapat bersama Pemerintah Daerah Bangka Belitung.

Neuis tak pernah menyangka bahwa pertemuan dengan anaknya dua pekan lalu menjadi pertemuan terakhir mereka. Neuis mengatakan, Vivian tak pernah lupa mengabarkan keberadaannya selama di luar kota.

Pelayat mendatangi rumah Vivian di Kabupaten Bandung. (Iman Herdiana)

Sejak masuk pendidikan tinggi pada 2013, Vivian memang sudah biasa pergi ke berbagai tempat hingga luar negeri. Kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni membuat karier Vivian di AIESEC terbilang bagus. Neuis menuturkan, anaknya itu bahkan sudah masuk organisasi tersebut sejak semester pertama.

Berbagai negara pernah dikunjungi Vivian atas nama AIESEC, di antaranya dia pernah berkunjung ke Rusia, Kanada, Amerika Serikat, Sri Lanka, dan Nepal. Meski terlibat aktif di organisasi, Vivian tidak pernah mengabaikan pendidikannya. Bahkan, menurut sang ibunda, nilai-nilai kuliahnya di atas rata-rata.

Vivian pernah mendapat beasiswa ke Jepang. “Teteh (Vivian) lulus cum laude,” kata Neuis.

Kini Neuis hanya bisa terus berdoa dan berharap agar anaknya dapat ditemukan. “Mohon doanya semoga cepat ketemu,” ungkapnya. (Iman Herdiana)