Perundungan Anak di SDN 023 Pajagalan Sudah Terjadi Hampir 2 tahun

Konten Media Partner
6 September 2018 7:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perundungan Anak di SDN 023 Pajagalan Sudah Terjadi Hampir 2 tahun
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ilustrasi. (Pixabay)
BANDUNG, bandungkiwari - Sebuah tayangan video perundungan disertai dengan kekerasan fisik siswa SDN 023 Pajagalan membuat geger jejaring media sosial pada 28 Agustus lalu. Orang tua korban yang berinisial B mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa ternyata perundungan sudah dialami anaknya hampir selama dua tahun.
ADVERTISEMENT
“Iya selama dua tahun memendam, si adenya (B) ngomong kemarin ke ayahnya, terus ayahnya juga sudah ngomong ke sekolahnya ini dari kelas 4," kata Ema Marlina, ibu dari korban perundungan setalah mengikuti rapat bersama Komisi D DPRD Kota Bandung, Rabu (5/9/2018).
Ema menuturkan pertama kali melihat tayangan video tersebut pada malam hari setelah ramai diperbincangan warganet di jejaring sosial Instagram. Namun, dia mendapat kiriman langsung dari orang tua teman anaknya.
Ketika video berhasil diputar di telepon selulernya, Ema langsung menangis histeris. Dia tidak menyangka anaknya, B terus mendapat kekerasan fisik lalu disusul kata-kata kasar oleh temannya yang diketahui berinisial I.
“Jam 8 (malam) lebih ada yang ngasih video, katanya kasihan anak saya udah keseringan diginiin kasihan, dan saya lihat saya langsung nangis terus. Sampai malem ga bisa tidur pengen cepet ke sekolah,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ema yang kelimpungan dengan peristiwa yang menimpa anaknya mencoba mendatangi pihak sekolah SDN 023 Pajagalan untuk meminta pertanggungjawaban. Dia langsung menemui Kepala Sekolah, Dante Rigmalia.
“Besoknya saya ke sekolah terus bilang ke Bu Dante kalau tidak ditindak tegas seperti begini saya mau lapor ke polisi, saya lihatin video itu,” ujarnya.
Ema menuturkan sejak tayangan video tersebut beredar dan diketahui olehnya, B tampak kurang bergairah. Dia menduga anaknya terkena trauma cukup berat, karena sampai sulit untuk makan.
“Lalu setelah itu saya pulang dan lihat anak saya hanya tiduran aja lemes, disuruh salat lalu dikasih makan juga ga mau,” katanya. (Utara Jaya)