Pesawat N219 Nurtanio Dikembangkan untuk Mendukung Program Jembatan Udara

Konten Media Partner
22 Desember 2018 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat N219 Nurtanio Dikembangkan untuk Mendukung Program Jembatan Udara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Purwarupa pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). (Dok PTDI)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Purwarupa pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berhasil melakukan uji coba penerbangan (flight test) untuk untuk mempercepat proses sertifikasi uji terbang.
Kepala Divisi Pusat Teknologi PTDI, Palmana Banandhi menyatakan pihaknya menggunakan dua prototype pesawat untuk mempercepat proses sertifikasi uji terbang tersebut di mana dua pesawat ini memiliki misinya masing-masing.
Purwarupa pesawat pertama N219 Nurtanio akan menjalani serangkaian pengujian yakni menyelesaikan pengujian performance dan structure test, sedangkan purwarupa pesawat kedua N219 Nurtanio akan digunakan untuk pengujian system test, seperti avionic system, electrical system, flight control dan propulsion.
“Dengan penggunaan dua prototype sebagai wahana sertifikasi uji terbang, maka seluruh kegiatan flight test bisa dioptimalkan karena tidak hanya bertumpu pada satu pesawat. Ini memungkinkan bisa tercapai Type Certificated di tahun 2019,” jelas Palmana Banandhi, melalui siaran persnya.
ADVERTISEMENT
PTDI juga akan menyiapkan dua purwarupa lainnya untuk digunakan sebagai wahana pengujian fatigue test dan static test. PTDI akan melakukan 3000 cycle fatigue test untuk bisa mendapatkan Type Certificated di tahun 2019.
Setelah mendapatkan Type Certificate, dimulailah tahapan serial production untuk mendapatkan Production Certificate, sehingga pada tahun 2019 nanti, pesawat pertama N219 sudah siap dan laik untuk memasuki pasar. Ada beberapa calon Launch Customer, salah satunya adalah Pemerintah Daerah Kalimantan Utara.
Pada awal produksi akan dibuat 6 unit pesawat N219 dengan menggunakan kapasitas produksi yang saat ini tersedia, untuk selanjutnya PTDI akan melakukan upgrading fasilitas produksi dengan sistem automasi pada manufacturing, sehingga secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sampai mencapai 36 unit per tahun.
ADVERTISEMENT
Pesawat N219 Nurtanio diharapkan dapat menjadi solusi distribusi logistik yang terintegrasi, efektif dan efisien akan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pesawat N219 Nurtanio juga dikembangkan untuk mendukung program jembatan udara seperti regulasi Presiden nomor 70 tahun 2017 mengenai “Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Dari Dan Ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, Dan Perbatasan”.
Pesawat N219 Nurtanio relevan dengan kondisi alam di Indonesia, yang pada umumnya berbukit-bukit dan terdapat banyak pegunungan. Pesawat ini memiliki kecepatan (speed) maksimum mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot.
“Artinya kecepatan cukup rendah namun masih bisa terkontrol, ini sangat penting terutama saat memasuki wilayah yang bertebing-tebing, diantara pegunungan yang membutuhkan pesawat dengan kemampuan manuver pada kecepatan rendah,” katanya. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT