Peserta Aksi May Day Bandung Lakukan Penggalangan Dana

Konten Media Partner
6 Mei 2019 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hari Buruh di Bandung. (Iman Herdiana)
zoom-in-whitePerbesar
Hari Buruh di Bandung. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Aliansi buruh, mahasiswa dan pelajar peserta aksi Hari Buruh (May Day) di Bandung yang diduga mendapat kekerasan dari aparat, membuka penggalangan donasi sebagai solidaritas terhadap korban kekerasan.
ADVERTISEMENT
“Donasi sudah ada beberapa yang masuk, bukan dari Bandung saja, ada yang dari Indramayu, bahkan Solo,” kata juru bicara penggalangan dana dari Kolektif Angin Malam, Koyah, saat dihubungi, Senin (6/5).
Ia menuturkan, donasi tidak hanya berbentuk uang tunai, tetapi ada yang melakukan penjualan baju yang hasilnya untuk disumbangkan. Ada pula patungan antar kolektif maupun pribadi.
“Responsnya lumayan. Kita kumpulkan dulu sambil melakukan pendataan,” kata Koyah.
Pendataan dilakukan untuk mengetahui berapa banyak peserta aksi yang mendapat tindak kekerasan dari aparat saat aksi May Day 1 Mei lalu. Pendataan dilakukan lewat Posko Pengaduan Demokrasi yang dikoordinir Aliansi Panda dan Gerak.
Posko pengaduan tersebut bertugas melakukan inventarisir data peserta aksi May Day yang mendapat luka-luka. Diperkirakan dari 600-an lebih peserta aksi, baru belasan yang terdata mengalami luka.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, pembentukan posko diharapkan mampu menghasilkan data yang lengkap sehingga bisa dilakukan penanganan yang tepat, termasuk penyaluran sumbangan.
Sebelumnya diberitakan, peringatan May Day di Bandung diwarnai kericuhan antara polisi dan ratusan pemuda berbaju hitam peserta aksi May Day.
Menurut polisi, pemuda berbaju hitam yang jumlahnya ratusan melakukan aksi vandalisme ke sejumlah mobil dengan cat semprot dan ada juga yang kedapatan membawa senjata tajam.
Mereka kemudian ditangkap dan dibawa ke Mapolrestabes Bandung. Diketahui, sebagian dari mereka masih berstatus pelajar SMP, SMA, dan ada juga mahasiswa. Mereka didata, juga digunduli.
Setelah 24 jam ditahan, para pemuda yang banyak di antaranya masih remaja itu, lalu dipulangkan. Menurut Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Irman Sugema, mereka yang dipulangkan karena tidak cukup bukti melakukan pengerusan dan vandal.
ADVERTISEMENT
Disinggung mengenai represivitas aparat kepolisian terhadap massa, Irman mengatakan pihaknya akan mendalami masalah yang berkaitan dengan situasi di lapangan tersebut.
“Mereka (massa) membawa pilok, senjata tajam, ada juga yang harus kita periksa. Nanti ini situasi di lapangan akan kita dalami,” kata Kapolrestabes Bandung. (Iman Herdiana/Ananda Gabriel)