Piala Presiden Diharapkan Jadi Momen Lawan Mafia Bola

Konten Media Partner
2 Maret 2019 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan Piala Presiden 2019 di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. (Ananda Gabriel)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Piala Presiden 2019 di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Seremoni pembukaan Piala Presiden 2019 berlangsung semarak. Puluhan ribu penonton menyaksikan upacara pembukaan di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (2/3). Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi turut hadir membuka turnamen pramusim menyambut Liga 1 2019 itu.
ADVERTISEMENT
Di awal sambutan, Menpora Imam sempat berpantun. "Ke Soreang beli ketupat, mampir Jogja ketemu raden. Selamat datang ke Stadion Si Jalak Harupat, mari meriahkan Piala Presiden," katanya.
Tak lupa, Imam menyampaikan salam kepada para Bobotoh yang akan menyaksikan laga Persib Bandung vs Tira-Persikabo, di mana kedua tim tampil sebagai laga pembuka. Imam menyatakan Presiden Joko Widodo berhalangan hadir membuka turnamen karena sedang di Kendari untuk menghadiri acara dinas.
"Salam hormat dari Bapak Presiden Jokowi. Tahun lalu beliau membuka Piala Presiden yang juga dilaksanakan di Bandung. Beliau menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya tak bisa datang langsung membuka Piala Presiden tahun ini. Namun presiden berpesan semua stakeholder sepak bola harus maju," kata Imam.
ADVERTISEMENT
Ia menyatakan, penyelenggaraan Piala Presiden 2019 berlangsung dalam suasana menggembirakan. Di mana saat ini mulai ada titik terang terkait desas-desus sepak bola tanah air atas kasus mafia pengaturan skor.
"Pak kapolri sudah membentuk satgas antimafia bola. Usaha itu dilakukan sehingga menggembirakan dan diharapkan membawa kebangkitan sepak bola tanah air yang bersih dan berwibawa. Tentu kita berharap sepak bola kita bisa meraih prestasi di masa yang akan datang, turnamen dan liga tidak ada lagi yang mengatur pertandingan," ujarnya.
Ia juga menyampaikan pesan Jokowi di Istana Bogor, pekan lalu. Di mana satgas antimafia bola harus bekerja optimal dan benar-benar menjalankan tugasnya dalam menegakkan hukum bagi yang melanggat aturan.
"Beliau menyampaikan, selesaikan sampai tuntas agar sepak bola bersih dan timnasnya benar-benar juara. Semoga amanat ini ditangkap dengan baik bukan hanya keinginan presiden, kapolri, tapi seluruh keinginan bangsa Indonesia," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Lalu Imam mengingatkan perdamaian antar suporter. Ia mengajak seluruh suporter berdamai dan menciptakan solidaritas untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
"Mari hentikan persetrruan antar suporter, jangan lagi ada korban. Kalau perseteruan itu hanya menguntungkan mereka yang ambil keuntungan. Kalau ribut terus, sepak bolanya tidak kelihatan. Kita harus kompak satu padu untuk memajukan sepak bola yang kita cintai," kata Menteri yang juga politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ia berharap Piala Presiden 2019 berjalan lancar dan semua tim harus menjaga sportivitas. Piala Presiden menjadi awal perbaikan sepak bola. “Saya yakin PSSI menjalankan dengan baik, menjalankan dengan transparan tanpa minta BUMN atau uang negara," harapnya seraya menambahkan kepada wasit, ia berharap bisa memimpin dengan adil pemain dan sportif.
ADVERTISEMENT
Tidak Didanai APBN
Perhelatan Piala Presiden 2019 tidak menggunakan uang negara atau APBN sebagaimana penyelenggaraan sebelumnya. Steering Committe Piala Presiden Maruarar Sirait mengumumkan, Piala Presiden telah digelar sebanyak empat kali. Dimulai dari 2015, 2017, 2018 dan terkini 2019.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Steering Committe Piala Presiden Maruarar Sirait saat membuka Piala Presiden 2019. (Ananda Gabriel)
"Untuk Piala Presiden 2019, digelar di lima kota di antaranya Bandung, Sleman, Magelang, Bekasi dan Malang. Turnamen akan berakhir pada 12 April 2019," kata Maruarar saat menyampaikan laporan penyelenggaraan di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (2/3/2019).
Selain itu, Maruarar menyampaikan bahwa hadiah bagi tim yang menjuarai turnamen ini mengalami kenaikan. Untuk pemenang laga final, jumlah hadiahnya naik dari Rp3,3 miliar jadi Rp3,5 miliar.
Maruarar menegaskan, turnamen Piala Presiden selalu menggunakan tim audit profesional. Sehingga anggaran penyelenggaraan turnamen ini akuntabel dan transparan.
ADVERTISEMENT
"Seperti turnamen sebelumnya, 2015, 2017 dan 2018 diaduit secara profesional sesuai arahan presiden, tidak ada uang negara yang dipakai," kata dia.
Meski tidak menggunakan uang negara, menurutnya, sponsor penyelenggaraan Piala Presiden tetap berbondong-bondong untuk mendukung pelaksanaan kegiatan sepak bola tanah air.
Pada tahun ini, Emtek Group menjadi sponsor terbesar dengan sumbangan mencapai Rp40 miliar. "Hal ini membuktikan industri sepak bola terus hidup. Kalau sepak bola bersih, sponsor berbondong-bondong datang mendukung kemajuan sepak bola kita," kata Maruarar. (Ananda Gabriel)