Pihak SD yang Jebol Karena Banjir Berharap Bangunannya Diperkuat

Konten Media Partner
3 April 2019 21:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruang kelas SDN 106‎ Ajitunggal, Kelurahan Pasir Endah, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, pascabanjir. (Iman Herdiana)
zoom-in-whitePerbesar
Ruang kelas SDN 106‎ Ajitunggal, Kelurahan Pasir Endah, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, pascabanjir. (Iman Herdiana)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Pihak sekolah SDN 106‎ Ajitunggal, Kelurahan Pasir Endah, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung berharap punya ruangan baru yang lebih kokoh pascabnjir yang menjebol sejumlah tembok sekolah Senin (1/4) lalu.
ADVERTISEMENT
Eulis Komrsih, guru kelas 1 sekaligus Wakasek Bidang Kurikulum SDN 106‎ Ajitunggal mengatakan, ada hikmah di balik kejadian banjir tersebut. Pascabanjir, pihak aset dari Pemkot Bandung langsung melakukan pendataan untuk membikin bangunan baru menggantikan bangunan yang jebol karena banjir.
“Para guru berharap dengan kejadian ini kami punya ruang baru,” kata Eulis, kepada Bandungkiwari di lokasi, Selasa (2/4).
Ia berharap bangunan baru yang dibangun diperkuat sehingga tidak khawatir kalau hujan deras dan meluapnya air sungai di belakang sekolah. Ia meminta kirmir atau benteng sungai juga diperkokoh sehingga tidak tergerus arus sungai.
Sebelum kejadian ini, lanjut Eulis, pihaknya sudah lama mengajukan rehab untuk ruang perpustakaan dan UKS yang jebol karena banjir. Pengajuan dilakukan karena bangunan tersebut merupakan bangunan lama.
ADVERTISEMENT
“Pengajuan karena bangunan sudah lama. Yang dua ruang itu bangunan awal. Kalau yang lainnya kan sudah rehab, kalau yang dua perpus dan UKS itu memang yang awal, bangunan lama,waktu itu pernah direhab tapi hanya atapnya saja. Kalau dinding belum pernah,” tutur Eulis.
Ia menuturkan, SDN 106‎ Ajitunggal merupakan gabungan dari 4 SD. Total memiliki 12 ruangan dengan jumlah murid yang terdiri dari 18 kelompok belajar. Masing-masing kelompok belajar terdiri dari 35 murid.
Sekolah ini memiliki 40 guru dengan status PNS. “Total ada 60-an guru sama honorer,” kata Eulis. Saat ini, murid masih diliburkan. Pihak sekolah sudah berkomunikasi dengan orang tua murid melalui grup-grup WhatsApp mengenai libur sekolah akibat musibah banjir.
ADVERTISEMENT
“Dengan kondisi ini meliburkan anak langsung koordinasi dengan orang tua siswa. Mereka bisa paham,” katanya. (Iman Herdiana)