Polda Jabar: Mutasi AKP Sulman Tidak Terkait Pilpres

Konten Media Partner
1 April 2019 21:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Polri. (Polrestabes Medan)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Polri. (Polrestabes Medan)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) melakukan mutasi terhadap Ajun Komisaris Polisi Sulman Azis. Sebelumnya, Sulman menjabat Kapolsek Pasirwangi. Kini ia menjabat Kepala Unit Sigar Lantas Subdit Gakum Lalu Lintas Polda Jabar.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, mutasi yang dilakukan terhadap Ajun Komisaris Polisi Sulman Azis sesuai dengan regulasi yang diterapkan institusinya dan mutasi itu rutin dilakukan demi kepentingan organisasi kepolisian di wilayah Jawa Barat.
Sulman, kata Truno, berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Polda Jabar dimutasi bersama sembilan anggota kepolisian lainnya.
"Mutasi sesuai dengan surat telegram nomor 499/II/kep 2019, yaitu mutasi yang dikeluarkan Polda Jabar. Rotasi tersebut berisikan mutasi rutin terhadap 10 personel Polda Jabar. Jadi AKP Sulman tidak sendirian. Adapun kepentingannya adalah penyegaran kemampuan SDM yang ada di Polda Jabar," kata Truno di Mapolda Jabar, Senin (1/4).
Sebelum diberitakan, dalam jumpa pers di kantor Lokataru, Jakarta, Minggu (31/3), mantan Kapolsek Pasirwangi itu mengaku diperintahkan Kapolres Kabupaten Garut menggalang dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf .
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Sulman menyatakan Kapolres Kabupaten Garut memerintahkan para kapolsek menggalang dukungan dan melakukan pendataan dukungan masyarakat kepada pasangan calon 01 dan 02.
Para kapolsek itu, lanjut Sulman, diancam akan dimutasikan. Tindakan tersebut akan dilakukan terhadap kapolsek jika paslon 01 kalah di wilayahnya. "Kami diancam, kalau seandainya di wilayah kami bertugas paslon nomor 01 kalah kami akan dipindahkan," ucap Sulman, dalam jumpa pers di Jakarta tersebut.
Sulman mengaku tidak tahu pasti asal muasal perintah itu berasal. Dia enggan menjawab apakah perintah tersebut diberikan langsung dari pucuk pimpinan Polri atau Polda Jawa Barat.
"Saya enggak tahu itu diperintah estafet dari atas atau tidak. yang pasti saya diperintahkan oleh beliau (kapolres)," tutur Sulman.
ADVERTISEMENT
Sulman lalu dimutasikan ke Polda Jawa Barat. Kebijakan itu ditengarai munculnya anggapan bahwa Sulman dituduh mendukung acara deklarasi Prabowo-Sandi di wilayahnya pada 15 Februari lalu. Sulman mengaku difitnah turut membiayai acara tersebut.
Namun kini, Sulman sudah mencabut semua pernyataannya itu. Dalam keterangannya di Mapolda Jabar, Bandung, Senin (1/4), Sulman menyatakan bahwa pernyataannya soal galangan dukungan terhadap capres Jokowi-Maaruf itu disampaikan karena dirinya dalam keadaan emosi.
Sementara Truno mengatakan, Polda Jabar terus melakukan pendalaman terkait masalah Sulman. "Kita akan melakukan pendalaman terhadap yang bersangkutan. Tentunya kita sudah melakukan langkah-langkah dan perkembangan akan didalami," tegasnya.
Mengenai netralitas Polri, Truno menegaskan sudah dikuatkan melalui surat oleh Kapolri dan Kapolda tertanggal 18 Maret 2019 dan 23 Maret 2019 agar polisi bersikap netral.
ADVERTISEMENT
"Untuk netralitas, kami sudah jelaskan dalam UU nomor 2 Tahun 2002, pasal 28 ayat 1, 2 dan 3. Polri netral dan tidak melaksanakan politik praktis. Dan apabila terjun ke dalam dunia politik, maka harus diwajibkan mengundurkan diri," ujarnya. (Ananda Gabriel)