Polda Jabar Tegaskan Bendera yang Dibakar di Garut Bendera HTI

Konten Media Partner
24 Oktober 2018 20:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polda Jabar Tegaskan Bendera yang Dibakar di Garut Bendera HTI
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Barat Kombes Polisi Umar Surya Fana. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Polisi menegaskan jenis bendera yang dibakar dua anggota Banser NU di Garut, Jawa Barat, merupakan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), ormas yang telah dibubarkan pemerintah.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Barat Kombes Polisi Umar Surya Fana mengatakan, kesimpulan tersebut berdasarkan keterangan saksi dan penelusuran video yang beredar.
Insiden pembakaran bendera sendiri terjadi di sela apel peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018, di Limbangan, Garut.
Umar menjelaskan, kesimpulan bahwa bendera yang dibakar ialah bendera HTI didasarkan dua alat bukti, keterangan saksi, termasuk yang membakar, menenteng bendera, dan lainnya. Sedangkan alat bukti kedua ialah video.
Untuk itu, penyidik yakin bahwa bendera tersebut bendera HTI. Kesimpulan sendiri mengacu pada kitab KUHP.
ADVERTISEMENT
"Karakteristiknya kan jelas itu, seperti itu bendera HTI. Itulah kenapa kami melakukan obyeknya adalah HTI. Seperti yang kami sampaikan di awal terserah yang lain mau bilang ini bendera ini bendera itu. Gak percaya bendera HTI nanti saja dibuktikan," terang Umar, di Gedung Direktorat Reskrimum Polda Jabar, Rabu (24/10/2018)
Namun ia mengingatkan, penyidikan kepolisian bersifat dinamis dan tidak statis. Jika besok lusa penyidik menemukan bukti baru, maka bisa jadi sehingga kesimpulan sementara itu menjadi dinamis.
Mengenai 3 orang yang sebelumnya sudah diperiksa karena diduga membakar bendera bertuliskan kalimat tauhid, kini masih berada di Garut dan statusnya sebagai orang bebas tidak terkena delik hukum.
"Hanya yang bersangkutan meminta untuk tinggal di Polres Garut karena terkait keamanan," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kepolisian juga tidak hanya fokus pada jenis bendera. Tetapi juga orang yang membawa bendera tersebut.
"Justru kami penyidik tertarik dengan adanya penyusup yang tidak ada dalam tamu undangan upacara, membekali diri dengan bendera HTI. Ini butuh banyak yang harus kita jawab dalam proses penyidikan ini," ujarnya. Sehingga penyidikan tidak akan berhenti pada insiden pembakaran. (Ananda Gabriel)