Pro Kontra Penataan PKL Cicadas Bandung, Pedagang Akui Hak Pejalan Kaki

Konten Media Partner
8 November 2018 8:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pro Kontra Penataan PKL Cicadas Bandung, Pedagang Akui Hak Pejalan Kaki
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
PKL Cicadas, Jalan A Yani, Bandung. (Utara Jaya)
BANDUNG, bandungkiwari – Rencana penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Cicadas, Jalan Ahmad Yani, Bandung, mendapat respons beragam dari para pedagang. Ada yang pro dan ada pula yang kontra.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sendiri siap mengeksekusi penataan PKL Cicadas. Penataan bakal dilakukan terhadap kios di belokan Jalan Tekstil sampai pasar di ujung Jalan Cikutra. Menurut data Pemkot Bandung, terdata sekitar 602 PKL yang berdiri di trotoar 500 meter Jalan Ahmad Yani tersebut.
Seorang pemilik kios di Cicadas, Ginanjar Prasetyo, menyambut baik upaya penataan. Menurutnya sebagai tahap awal langkah penataan sudah cukup menguntungkan karena kawasan trotoar Jalan Ahmad Yani tampak lebih nyaman, sehingga diharapkan mampu menarik banyak pengunjung.
"Kalau ini ditata ya baguslah, jadi kiosnya kan lebih bagus, terus pedagang juga terlihat lebih rapih jadi yang datang juga semakin nyaman. Kalau masalah kebersihan sih relatif, tinggal bagaimana kita merawatnya," kata Pras saat berbincang di kiosnya, Jalan Ahmad Yani, Bandung.
ADVERTISEMENT
Pras yang merupakan warga setempat mengakui keberadaan kiosnya tetap mengambil hak pejalan kaki. Hanya saja, dia masih berharap diberi solusi terbaik agar bisa tetap berjualan.
"Sejak saya kecil yang dagang memang usah ada, makanya kalau nggak ada pasti aneh karena pedagang juga asing dengan kebiasaan baru kalau memang misalkan nantinya sampai direlokasi. Jadi untuk sementara ini penataan kios ya sudah cukup baguslah, karena ini juga kan sumber penghasilan bagi masyarakat," paparnya.
Pro Kontra Penataan PKL Cicadas Bandung, Pedagang Akui Hak Pejalan Kaki (1)
zoom-in-whitePerbesar
PKL Cicadas, Jalan A Yani, Bandung. (Utara Jaya)
Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, dari titik awal di Jalan Tekstil kios PKL masih lenggang karena tidak banyak pedagang yang membuka lapak di sebelah kiri, atau menempel di depan toko-toko. Hanya saja, pedagang di sebelah kiri akan semakin padat ketika menuju ke arah pasar di Jalan Cikutra.
ADVERTISEMENT
Sekitar 200-100 meter terakhir tersebut, kios pedagang memenuhi bagian tepi trotoar sehingga tinggal menyisakan bagian tengah untuk pejalan kaki. Dilihat dari luar daerah tersebut sepenuhnya tertutup oleh terpal, bukan hanya bagian belakang yang menghadap ke jalan, namun juga turut menutup bagian atas.
Apabila berjalan di daerah yang lebih padat tersebut, pejalan kaki harus berhenti terlebih dahulu apabila berpapasan dengan pejalan dari arah berlawanan. Sekalipun dipaksakan, maka dipastikan penjalan harus bersentuhan dengan barang yang dijajakan oleh pedagang.
"Itu masih belum ada pembeli. Ya kalau ada yang beli otomatis semakin sempit," cetusnya.
Rencana penataan ini menjadi pembicaraan panas di kalangan PKL Cicadas. Sepanjang jalan, hampir seluruh pedagang tengah membahas rencana Pemkot untuk mengubah tampilan PKL Cicadas. (Utara Jaya)
ADVERTISEMENT