Produk Limbah Mang Giri Ditaksir Orang-orang Luar Negeri

Seniman Entang Sugiri, menyelesaikan proses pembuatan patung berbahan limbah. (Foto: Agus Bebeng/Bandungkiwari.com)

BANDUNG, bandungkiwari - Di tangan seniman Bandung Entang Sugiri (53), limbah disulap menjadi kerajinan tangan artistik. Produknya dikenal hingga luar negeri.

“Pernah dulu ada dari luar negeri datang mau membeli karya saya. Saya bilang jangan barang yang itu karena kasar dan tidak bagus. Tapi orang asing itu bilang justru kalau karya yang rapi banyak di negerinya,” jelas Mang Giri dengan volume suara rendah, karena memang tidak bisa bercakap dengan keras.

Giri ditemui Bandungkiwari.com di halaman rumahnya di Babakan Ciamis, Bandung.

Bahkan menurutnya terakhir kedatangan orang Jerman. Seorang seniman yang membuat asesoris kalung dari bahan logam. Ketika kali pertama bertemu orang tersebut terkejut karena melihat kendala fisiknya. Namun lebih terkejut lagi ketika melihatnya bekerja karena semua dikerjakan secara manual.

Sementara seniman Jerman tersebut mengerjakan karyanya menggunakan mesin-mesin yang canggih. “Good kamu hebat. Salut,” ucapnya menirukan omongan seniman Jerman.

Beberapa hari Mang Giri dan seniman Jerman tersebut bertukar ilmu, sampai akhirnya memberi ide seniman tersebut mengolah limbah dan belajar langsung cara membuat patung dari kertas koran.

Melihat kemampuan Mang Giri dalam membuat karya seni, seniman Jerman tersebut mengajaknya untuk bekerjasama dan pindah ke Philipina, tetapi kembali Mang Giri menolaknya.

Terlepas dari kegiatannya membuat karya seni, di tengah hiruk pikuk politik di Indonesia Mang Giri merasakan pasar seni mengalami kelesuan. Ditambah saat ini membludaknya barang seni impor dari Cina yang terus membanjiri Indonesia, membuat dirinya sedikit was-was.

Seniman Entang Sugiri, menyelesaikan proses pembuatan patung berbahan limbah. (Foto: Agus Bebeng/Bandungkiwari.com)

Bagaimanapun patung, aksesori, kerajinan dan barang lainnya yang dijual demikian murah membuat dirinya dan beberapa pelaku kerajinan terdampak secara langsung.

“Sekarang lagi buat karya yang bercirikan Indonesia,” tegas Mang Giri.

Membuat karya seni yang memiliki identitas ke-Indonesiaan menurutnya merupakan salah satu cara karyanya bisa bertahan. Mang Giri beranggapan dengan karya yang memperlihatkan identitas bangsa setidaknya akan melahirkan kebanggaan tersendiri untuk orang yang mengoleksi karyanya. Sekaligus tentunya berbeda dengan barang-barang yang dibuat dari Cina.

Keinginan menghadirkan identitas bangsa melalui seni tentu bukan hanya sebatas meraup keuntungan baginya. Lebih jauh dari itu, Mang Giri menginginkan agar karya seni buatan lokal mampu berdiri sejajar dengan karya seni dari luar negeri.

Cita-cita yang luar biasa tentunya dari seorang seniman bernama Entang Sugiri, mengenalkan Indonesia melalui karya seni yang berbahan limbah dari sudut kota Bandung.

Mang Giri membuat produk seninya dari berbagai limbah tulang bekas penjual mie baso, kayu keropos yang tersangkut di sungai, botol kotor yang tergeletak di jalan, pipa paralon pecah hingga kertas yang teronggok di sudut ruangan. (Agus Bebeng)