Puskesmas Ramah Disabilitas di Bandung, Beri Resep dengan Huruf Braille

Konten Media Partner
12 November 2018 19:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puskesmas Ramah Disabilitas di Bandung, Beri Resep dengan Huruf Braille
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga difabel diperingatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 di Bandung. (Humas Pemkot Bandung)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Tepat diperingatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menambah puskesmas ramah disabilitas. Bukan hanya fasilitas infrastruktur saja yang dibuat disesuaikan untuk kaum difabel, namun juga resep obat yang diberikan menggunakan braille.
Adalah Puskesmas Salam, yang terletak di Jalan Salam, kini dilengkapi dengan pelbagai akses untuk kaum difabel. Di nataranya pintu masuk menggunakan jalan khusus bagi pengguna kursi roda. Lalu bagian lantai dibubuhi guiding block guna penuntun bagi penyandang tuna netra yang datang tanpa diantar.
"Untuk tuna netra kita sudah pakai guiding block dan huruf braile, karena tidak semua penyandang tuna netra bisa huruf braille jadi hanya 50 persen aja jadi dibantu dengan guiding block ramnya juga untuk tuna daksa kita udah sesuai kurang dari delapan derajat, sampai ke dalam ke kamar mandi," kata Liawaty Tarigan, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Salam, di Bandung, Senin (12/11/2018).
ADVERTISEMENT
Liawaty menambahkan, pelayanan bagi difabel bukan hanya penyediaan fasilitas dan akses saja. Namun, dia juga memberikan resep dengan huruf braille untuk keterangan obat.
"Inovasi kita di farmasi resep obat dengan huruf braile, kita kasih nama, penggunaan, expire itu semua pakai huruf braille, yang tidak pakai huruf braille kita kasih dengan pendengaran," imbuhnya.
Menurut Liawaty, pasien penyandang disabilitas yang datang ke Puskesmas Salam inu cukup banyak, mencapai angka ratusan orang. Sebab, walaupun terletak di wilayah Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, tapi turut melayani pasien lain dari Kecamatan Batununggal, ataupun Sumur Bandung yang daerahnya berdekatan.
"100-150 pasien di kita karena kita berbatasan dengan kecamatan lain jadi banyaknya berbatasan dengan dua wilayah, karena kita posisinya di pinggir Kecamatan Bandung Wetan. Semua diabilitas, tuna netra, tuna daksa, tuna wicara, tuna rungu dan anak berkebutuhan khusus," katanya. (Utara Jaya)
ADVERTISEMENT