PVMBG Beberkan Sebab Rentetan Gempa Susulan di Lombok

Konten Media Partner
20 Agustus 2018 15:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PVMBG Beberkan Sebab Rentetan Gempa Susulan di Lombok
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dampak gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat. (PVMBG)
BANDUNG, bandungkiwari – Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kasbani, menyatakan penyebab masih adanya rentetan gempa bumi susulan di timur laut Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) ialah zona pensesaran naik (Flores back- arc Thrust) yang berarah relatif barat-timur.
ADVERTISEMENT
Ia menyatakan, rangkaian gempa bumi terjadi Minggu 19 Agustus 2018 kemarin. Tercatat, telah terjadi enam kali gempa bumi pukul 11.06 WIB dengan magnitudo 5,4 Scala Richter di kedalaman 10 Kilometer berjarak 25 Kilometer arah timurlaut Lombok Timur, NTB.
Gempa bumi kedua kata Kasbani, terjadi empat menit kemudian yaitu pada pukul 11.10 WIB dengan magnitudo yang lebih besar yaitu 6.5 Scala Richter di kedalaman 10 Kilometer berjarak 32 Kilometer arah timurlaut Lombok Timur.
Gempa bumi ketiga terjadi pada pukul 21.56 WIB dengan lokasi pusat pada 30 Kilometer timurlaut Lombok Timur, kedalaman 10 Kilometer dengan magnitudo 7,0 Scala Richter. Setelah itu pukul 22.16 WIB di 18 Kilometer baratlaut Lombok Timur kedalaman 10 Kilometer dengan magnitudo 5.6 Scala Richter.
ADVERTISEMENT
Sedangkan gempa kelima terjadi pukul 22.28 WIB pada lokasi 23 Kilometer baratlaut Lombok Timur kedalaman 10 Kilometer dengan magnitudo 5.8 Scala Richter, disusul pukul 23.25 WIB pada kedalaman 10 Kilometer dengan magnitudo 5.0 Scala Richter.
“Gempa bumi yang tidak berpotensi tsunami, terekam di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) PVMBG Gunung Rinjani scala IV MMI (sangat keras) dan tiga PGA yaitu Gunung Tambora, Gunung Agung serta Gunung Sangeang Api scala II MMI,” katanya, Senin (20/8/2018).
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menerbitkan informasi terkini soal gempa susulan 15 Kilometer timur laut Lombok Tengah - NTB berkekuatan 5.2 Scala Richter pada 20 Augustus 2018 pukul 4.50 WIB dikedalaman 10 Kilometer.
Sementara itu data dari badan vulkanologi Amerika Serikat (USGS), memperlihatkan peta intensitas yang meliputi radius ke barat hingga ke Pulau Jawa bagian timur, sedangkan ke timur hingga ke Nusa Tenggara Timur. Gempa bumi tersebut telah menimbulkan bangunan roboh dan kebakaran di wilayah Pulau Bugin, Kecamatan Alas, Sumbawa Besar akibat arus pendek listrik.
ADVERTISEMENT
Dengan peristiwa tersebut, PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat. “Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami," ujar Kasbani.
Kasbani menjelaskan gempa bumi susulan kemungkinan lebih kecil dari gempa bumi utama, namun masyarakat diharapkan tetap waspada. Untuk itu masyarakat diharapkan tetap berada di tempat terbuka dan menghindari bangunan karena akibat guncangan gempa bumi sebelumnya, sehingga bangunan rawan roboh serta retakan pada permukaan bumi dan longsoran.
PVMBG menyatakan pusat gempa bumi berada di darat yang sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh batuan sedimen dan batuan metamorf berumur Pra Tersier hingga Tersier (batuan gunung api berumur Tersier hingga Kuarter, dan aluvium berumur Resen).
ADVERTISEMENT
Pada daerah yang tersusun oleh batuan yang telah tersesarkan dan terlapukkan dan daerah aluvium, sangat rentan terhadap goncangan gempa bumi karena bersifat urai, lepas, dan belum terkonsolidasi, sehingga akan memperkuat efek getaran gempa. (Arie Nugraha)