PVMBG Minta Masyarakat Indonesia Waspada Gempa Bumi

Konten Media Partner
30 September 2018 19:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PVMBG Minta Masyarakat Indonesia Waspada Gempa Bumi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Hotel Mercure Palu Roboh akibat gempa. (Foto: Facebook/ Frans Padak via Kumparan)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi mengimbau masyarakat Indonesia mewaspadai gempa bumi. Sebab Indonesia dilintasi lempeng aktif yang memicu gempa.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami PVMBG Sri Hidayati, salah satu lempeng aktif yang berada di Indonesia adalah sesar aktif Palu Koro yang menimbulkan gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Akibatnya terjadi rentetan gempa di Palu dan Donggala, gempa utamanya berkekuatan magnitude 7,4.
Menurutnya, mewaspadai gempa bumi bukan berarti takut atau panik. “"Bukan kita terus menjadi ketakutan sehingga tidak bisa bertindak apa saja, tapi kitanya jadi lebih waspada, misalnya,” kata Sri, melalui telepon, Bandung, Minggu (30/9/2018).
“Kita menjadi lebih tahu, apa yang seharusnya kita lakukan apabila terjadinya gempa. Itu yang paling sederhana. Kemudian penataan ruang, jadi penataan ruang dalam satu kota atau wilayah itu harus mengakomodir ruang terbuka. Jika ada gempa kan bisa dijadikan titik kumpul disitu," lanjut Sri.
ADVERTISEMENT
Sri mengatakan, sosialisasi bangunan tahan gempa harus terus dilakukan. Bangunan tahan gempa yang dimaksud Sri, yaitu bangunan yang didirikan harus memiliki empat besi beton penyangga apabila bertingkat.
Kaidah pendirian bangunan khususnya yang bertingkat itu, untuk mengantisipasi jika terjadi guncangan akibat gempa tidak ambruk. Karena seringkali timbulnya korban saat terjadinya gempa, akibat tertimpa bangunan yang roboh.
"Bangunan yang roboh itu yang membuat terjadinya korban jiwa," jelas Sri.
PVMBG sendiri sudah memasukkan Pulau Sulawesi ke dalam peta rawan bencana yang diterbitkan pusat gempa nasional. Salinan peta dari pusat gempa nasional disebarkan ke pemerintah provinsi dan beberapa kabupaten, sebagai pemberitahuan bahwa daerah tersebut berada di lempeng aktif yang rawan terjadinya gempa. (Arie Nugraha)
ADVERTISEMENT