Ribuan Massa Protes Pembakaran Bendera Tauhid di Gedung Sate

Konten Media Partner
26 Oktober 2018 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ribuan Massa Protes Pembakaran Bendera Tauhid di Gedung Sate
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Demonstrasi Aliansi Pejuang Tauhid Jawa Barat di depan Gedung Sate, Bandung. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Pejuang Tauhid Jawa Barat berdemonstrasi mengutuk pembakaran bendera tauhid oleh anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser), salah satu organisasi sayap Nahdlatul Ulama, di Garut, Jawa Barat. Demonstrasi ini berlangsung di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jumat (26/10/2018).
Aksi dilatarbelakangi pembakaran bendara tauhid yang terjadi di sela peringatan Hari Santri Nasional di Alun-alun Limbangan, Garut, pada Senin (22/10/2018). Aksi pembakaran ini viral di media sosial.
Para peserta aksi sebagian berjalan kaki, menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Aksi mendapat pengawalan cukup ketat dari aparat kepolisian. Polisi juga sibuk melakukan pengaturan arus lalu lintas di ruas jalan yang mengarah ke Gedung Sate.
ADVERTISEMENT
Koordinator lapangan Asep Ruswan Efendi mengatakan, demonstrasi diikuti 60 elemen masyarakat atau organisasi masyarakat seperti seperti Gema Keadilan, Pemuda Istiqomah, Agap, Jawara Sunda, Youth of Islam, Garda Anas, Bandung Fighting Club, dan lain-lain.
"Aksi ini diikuti dari berbagai ormas di Bandung dan Jabar," kata Asep.
Asep mengklaim aksi damai kali ini dilakukan sebagai bentuk aspirasi damai dan keprihatinan umat Islam atas kasus pembakaran bendera tauhid di Garut.
"Aksi yang damai jauh dari anarkis karena inilah ciri orang muslim. Meski kita tersinggung tetapi yang kita lakukan satu aksi keprihatinan dengan cara yang damai," ucapnya.
Aliansi Pejuang Tauhid Jawa Barat kemudian menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Kami adalah warga muslim Jawa Barat yang memegang teguh Al Qur'an dan As Sunnah sesuai tuntunan dan ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dan petunjuk hidup.
ADVERTISEMENT
2. Kami adalah warga muslim Jawa Barat yang mengakui sekaligus mencintai NKRI yang berdasarkan Pancasila serta UUD 45.
3. Kami mengecam keras tindakan pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang telah dilakukan oknum Banser dan menuntut agar pelaku tindakan tersebut dapat diproses Hukum secara Adil.
4. Kami mendukung penuh pernyataan MUI yang telah meminta kepada pihak pelaku pembakaran untuk menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh umat Islam, dan kami juga menuntut agar pimpinan pusat Ansor serta Banser bertanggung jawab serta benar-benar mampu membina, mengarahkan juga mengendalikan seluruh anggotanya agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.
5. Kami warga muslim Jawa Barat menyatakan bendera tauhid adalah merupakan milik seluruh umat Islam dan bukan milik salah satu organisasi manapun.
ADVERTISEMENT
6. Kami meminta ketegasan sikap pemerintah serta aparat keamanan untuk melindungi simbol umat Islam sekaligus memberikan jaminan bahwa bendera tauhid dengan bertuliskan kalimat Laa Ilaa Ha Illallah Muhammadar Rasulullah tidak selalu disangkut pautkan dengan gerakan Hizbut Tahrir Indonesia.
7. Kami mengimbau seluruh masyarakat agar selalu menjaga kondusititas serta menjunjung tinggi aturan hukum yang berlaku. (Ananda Gabriel)